BENGKULU RU.ID - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah mengajak berbagai pihak untuk mewujudkan Indonesia BISA dari Provinsi Bengkulu. Ini disampaikannya saaat orasi ilmiah dalam prosesi wisuda mahasiswa Universitas Terbuka (UT), Selasa (28/6).
"Sebelum menjadi Provinsi, Bengkulu merupakan keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 18 November 1968 Bengkulu menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-Timur. Pada awal masa kepemimpinan Gubernur pertama memprioritaskan pembukaan jalur-jalur yang terisolasi, beberapa penghubung baik jalan dan jembatan mulai dibangun agar akses lebih mudah," ungkap Rohidin.
Kemudian, lanjut Rohidin, Tahun 1979 sampai saat ini Bengkulu mulai melakukan pembangunan secara masif baik pembangunan jalur darat, pelabuhan, gedung-gedung pemerintahan, dan Bandara. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat dari tahun ketahun. Dimana IPM Provinsi Bengkulu pada Tahun 2021 berada pada angka 71,64 persen.
"Hal itu menunjukkan bahwa Penduduk di Provinsi Bengkulu telah dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Sejalan dengan program Pemerintah saat ini yang dikenal dengan Nawa Cita. Pemprov Bengkulu berupaya melakukan pembangunan dalam berbagai sektor untuk Mewujudkan Bengkulu Yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan Berdaya Saing Tinggi," kata Rohidin.
Tentunya melalui pemantapan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan peningkatan pemerataan infrastruktur dasar dan pengembangan infrastruktur strategis.
"Peningkatan Ekonomi dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah Industri Kecil Mikro (IKM) yang tersebar di Provinsi Bengkulu pada Tahun 2020 mencapai 20.433, dimana 3.310 sudah menggunakan digitalisasi dalam kegiatan IKM-nya," jelas Rohidin.
Ia menambahkan, ini juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka dan inovatif dalam memanfaatkan peluang, teknologi dan sarana dan prasarana yang disediakan. Untuk mendukung kegiatan perekonomian Pemerintah Provinsi Bengkulu memiliki prioritas yang sedang dan akan dilakukan pada tahun 2022-2023 diantaranya Pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau.
"Kemudian pembangunan Jalan Trans pada Pulau Tertinggal, Pembangunan SPAM Regional, Preservasi Jalan, Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara, Penataan Kawasan Wisata dan Pengembangan Pelabuhan menjadi Kawasan Industri. Pemprov melihat bahwa pembangunan ekonomi tidak berhasil tanpa diikuti dengan pembangunan Sumber Daya Manusia yang handal," tegasnya.
Lebih jauh dikatakannya, UT di pandang cukup fleksibel dan berkualitas dalam menjawab permasalahan peningkatan kapasitas SDM yang tersebar di pelosok Provinsi Bengkulu dan memiliki berbagai aktivitas tanggung jawab pekerjaan yang tinggi.
"Untuk itu dalam kesempatan ini, kami langsung berinisiatif untuk memperkuat sinergi antara Pemda Provinsi Bengkulu dengan UT melalui MoU dan PKS," singkatnya. (tux)