Terjun Bebas, Harga TBS Dibawah Rp 2.000/Kg

Kamis 19-05-2022,09:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PUTRI HIJAU RU.ID - Kesepakatan harga beli TBS di tingkat pabrik pada periode Mei 2022, telah ditetapkan berdasarkan keputusan yang melibatkan Gubernur Bengkulu. Dari kesepakatan itu, harga beli TBS di PKS harus diangka Rp 2.800/Kg sedangkan harga terendah Rp 2.400/Kg dan tertinggi Rp 3.200/Kg dengan toleransinya Rp 2.600/Kg. Kenyatannya, Rabu (18/5) kemarin, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sebagian PKS di wilayah Ketrina (Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih, Ulok Kupai, Marga Sakti Sebelat dan Pinang Raya). Harga beli TBS di PKS maksimal hanya mampu diangka Rp 1.750/Kg. Kondisi ini masih jauh dan tidak relevan dibandingkan dengan harga beli TBS periode Mei yang sudah disepakati bersama Gubernur Bengkulu itu. Selain harga beli TBS di PKS yang dinilai belum berjalan sesuai kesepakatan. Antrean angkutan TBS yang terjadi di setiap PKS juga masih menjadi masalah bagi petani. \"Info harga TBS Rabu 18 Mei 2022 harga harga TBS PKS PT MPM turun Rp 30 rupiah menjadi Rp 1.470/Kg. Sedangkan di PKS PT Agricinal per hari Sabtu 14 Mei 2022 untuk harga beli cicilan Rp 1.790/Kg dan non cicilan Rp 1.780/Kg. Tapi khusus PKS di PT Agricinal, ini sedang tutup akibat mesinnya rusak,\" terang salah satu toke TBS di Putri Hijau, Ramdani. Terpisah, salah satu karyawan di lingkungan PT Alno Sumindo, Helisman menerangkan, harga beli TBS di pabrik mengalami penurunan Rp 30 rupiah menjadi Rp 1.750/Kg. Sedangkan antrean angkutan TBS milik petani di pabrik masih terus terjadi. \"Masih harga segitulah, turun Rp 30 rupiah,\" ungkapnya. Salah satu masyarakat di wilayah Kecamatan Ketahun, Lanjar Santoso mengungkapkan, harga beli TBS di PKS PT K3 juga belum mengalami kenaikan signifikan atau sesuai dengan ketetapan harga yang disepakati bersama Gubernur. Terakhir, menurut informasi yang diperoleh Lanjar, harga TBS di PKS PT K3 masih diangka Rp 1.750/Kg. \"Belum sampai Rp 2.000. Harga beli per 18 Mei di PT SIL PKS Ketahun (K3) Rp 1.750/Kg,\" terangnya. Begitu dengan yang diungkapkan oleh Kades Bukit Makmur, Hartono. Untuk harga beli TBS di lingkungan PKS PT BAS juga belum beranjak dari harga beli yang rata-rata berlaku di setiap PKS. \"Menurut informasi yang kita terima, harga TBS di PKS PT BAS masih diangka Rp 1.740/Kg,\" demikian Hartono. Warga Mukomuko Kuatkan Ikat Pinggang NASIB serupa juga menjadi keluhan masyarakat Kabupaten Mukomuko khususnya petani sawit, siap – siap untuk menguatkan ikat pinggang. Pasalnya, per hari Rabu (18/5), hampir seluruh pabrik pengolahan mintak mentah atau CPO sawit yang beroperasi di daerah ini, kembali menurunkan harga pembelian buah sawit hingga mencapai Rp 500 per kilogram. Seperti data yang direlease Bidang Perkebunan di Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, harga sawit di PT Sapta saat ini sebesar Rp 1.400, PT KSM sebesar 1.690, PT MMIL sebesar Rp 1.690, PT S3 sebesar Rp 1.670, PT SAP sebesar Rp 1.280, PT KAS sebesar Rp 1.820, PT DDP sebesar Rp 1.700, PT USM sebesar Rp 1.750, PT BMK sebesar Rp 1.670, dan PT GSS sebesar Rp 1.740 per kilogram. “Per hari Rabu, hampir seluruh pabrik menurunkan harga pembelian buah sawit. Paling besar turunnya di PT Sapta sebesar Rp 500 per kilogram. Kalau pabrik lainnya antara Rp 40 – 200 per kilogram,” terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT mellaui Fungsional Bidang Perkebunan, Sudiyanto, SP. Dari sebanyak 10 pabrik pengolahan minyak mentah yang beroperasi, hanya ada satu pabrik yaitu PT USM yang menaikkan harga beli sawit sebesar Rp 150 per kilogram dibandingkan harga beli empat hari lalu. Saat ini, harga pembelian sawit di pabrik itu sebesar Rp 1.750 dari sebelumnya hanya sebesar Rp 1.600 per kilogramnya. Sudiyanto sangat mengharapkan, pabrik sawit yang lainnya bisa kembali menaikkan harga beli buah seperti yang saat ini dilakukan oleh PT USM. “Itu yang sangat kami harapkan agar seluruh pabrik bisa menaikkan harga beli sawit milik masyarakat. Untuk diketahui, harga pembelian sawit paling murah saat ini di PT SAP yaitu Rp 1.280, paling mahal di pabrik PT KAS yaitu Rp 1.820 per kilogramnya,” ujarnya. Hingga sekarang, Sudi belum menatahui pasti penyebab harga sawit di Kabupaten Mukomuko terjun bebas. Namun informasi yang ia dapatkan, penyebab turunnya harga sawit lantaran sulitnya pabrik memasarkan atau menjual CPO. “Itu yang saya dapat tapi pastinya saya belum tahu. Yang saya tahu saat ini harga sawit turun lagi. Mudah – mudahan masalah harga sawit yang sudah dikeluhkan masyarakat segera ada solusi terbaik dari pihak perusahaan dan juga pemerintah,” harap Sudiyanto. (sig/rel)

Tags :
Kategori :

Terkait