PUTRI HIJAU RU.ID - Didampingi TNI-Polri dan mengurus pasar, Camat Putri Hijau, Ricky Wijaya, S.STP, M.Ap, melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke pasar Air Muring Kecamatan Putri Hijau. Sidak ini, untuk memastikan stock atau peredaran Minyak Goreng (Migor) curah yang mendapat subsidi dari pemerintah. Dari hasil Sidak itu, Camat memastikan, peredaran Migor curah masih terbatas alias minim. Kalaupun ditemukan, Migor curah dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) alias tidak sesuai dengan ketentuan Permendag RI nomor 11 tahun 2022.
Parahnya kata Camat, Migor curah ini bukan berasal dari distributor Bengkulu tapi didapatkan dari distributor asal Padang, Sumatera Barat.
\"Sehingga harga Migor curah yang kita temukan, harganya tidak sesuai HET atau menjadi Rp 20.000/liter,\" terang Camat.
Diungkapkan Camat, penjualan Migor curah tidak sesuai HET karena pasokan Migor yang mengandalkan suplay dari daerah lain. Otomatis, lanjut Camat, untuk mendatangkan Migor ini, para pedagang akan terbebani ongkos kirim (Ongkir) sehingga menaikan harga agar tetap mendapatkan untung.
\"Satu drum Migor curah itu harganya berkisar Rp 2 juta lebih. Jadi kalau diestimasikan dalam satuan liter, harga Migor curah ini diangka Rp 12.700/liter, sampai dipedagang harganya sudah naik menjadi Rp 20.000/liter. Alasan pedagang karena harus mencari untung untuk mengganti beban ongkirnya,\" bebernya.
Menyikapi fakta ini, Camat mengaku akan berkoordinasi ke Disdag BU agar dapat menempuh kebijakan untuk menjamin stock Migor curah dari Distributor di Bengkulu. Karena dipastikan Camat, selagi pasokan Migor curah berasal dari Padang maka harga eceran Migor curah di pasaran akan tetap melebihi HET.
\"Pemerintah melalui dinas terkait harus segera berkoordinasi dengan Bulog atau pihak terkait yang memiliki kebijakan dalam mengatur pasokan Migor curah. Supaya harga eceran di pasar stabil atau satu harga sesuai HET dan stock Migor menyambut momen bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri tetap terjamin,\" tegas Camat.
- Migor Kemasan Belum Aman
Kendati produk Migor kemasan berbagai merk sudah bermunculan di pasar. Namun Camat belum dapat menjamin stock Migor kemasan di luar subsidi dalam kondisi aman dalam mencukupi kebutuhan dalam menyambut momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang. Keraguan ini muncul karena berdasarkan pantauan Camat di lapangan, umumnya stock Migor yang terdapat di pasar bukan berasal dari distributor resmi. Melainkan Migor kemasan yang beredar berasal dari beberapa pengecer dadakan sehingga stock Migor yang didapatkan, terbatas.
\"Harganya sangat luar biasa karena Migor kemasan tidak disubsidi. Untuk Migor kemasan ukuran 1 liter bisa tembus di harga Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu/liter. Sedangkan untuk harga setiap kemasan 2 liternya dibandrol Rp 51 ribu sampai Rp 52 ribu,\" terang Camat. (sig)