ARGA MAKMUR RU.ID - Menyikapi dicabutnya aturan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng (Migor) oleh Kementerian Perdagangan RI dan penetapan harga dikembalikan sepenuhnya ke kesepakatan harga pasar, Pemkab Bengkulu Utara (BU) akan melakukan intervensi strategis untuk mengurai masalah migor di tengah masyarakat. Salah satunya dengan memperbaiki rantai pasokan migor, dengan melakukan kesepakatan bersama lebih kurang 46 pedagang manisan di Pasar Purwodadi Arga Makmur yang nantinya akan mendapatkan pasokan migor sebanyak 7 dus atau 48 liter dan akan dijual dengan harga Rp 15.000 per liternya.
Disampaikan Wakil Bupati BU, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap sebagai tindak lanjut dari intervensi ini, rencananya di tanggal 18 Maret 2022 akan dilakukan turun ke Pasar Purwodadi untuk melakukan pengawasan minyak goreng bersama Forkopimda BU dan juga dinas terkait.
\"Rencananya di tanggal 18 Maret (Jumat) besok kita akan turun langsung ke pasar bersama pak Bupati, Kapolres, Dandim dan OPD terkait,\" jelas Wabup.
Selanjutya ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para pedagang dalam mendistribusikan migor ini harus dijual serentak di tanggal 18 Maret 2022 dan tidak ada upaya penimbunan atau penahanan dengan tujuan tertentu.
Wajib dijual langsung ke masyarakat atau konsumen dan bukan dijual lagi ke pedagang atau pengecer lainnya, tidak dibolehkan menjual di luar areal Pasar Purwodadi Arga Makmur dan jumlah pembelian juga dibatasi dan pengawasan akan dilakukan di setiap toko yang mendapatkan distribusi minyak goreng.
\"Semua pedagang wajib mematuhi aturan-aturan yang telah disepakati tersebut dan masyarakat juga diimbau untuk tidak kalap membeli,\" imbuhnya.
Bahkan nanti di tanggal 20 Maret 2022 rencananya akan dilaksanakan operasi pasar kembali yang akan di fasilitasi oleh pemerintah daerah, dan akan menyiapkan 500 dus atau 6.000 liter minyak goreng. (mae)