Capil Genjot Perekaman Data ke Sekolah

MUKOMUKO RU.ID – Meningkatkan jumlah mata pilih untuk Pemilu 2024, Pemkab Mukomuko akan menggenjot perekaman di sekolah-sekolah dan desa. Mengingat, penyerahan data agregat kependudukan untuk kepentingan Pemilu 2024, informasinya bakal digelar pertengahan tahun ini. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mukomuko, Dr. Abdianto, SH, M.Si, CLA mengatakan, dengan sisa waktu yang masih tersisa, pihaknya akan terus menggencarkan perekaman data kependudukan. Termasuk memfasilitasi bagi warga yang pindah domisili di Kabupaten Mukomuko. “Kita akan turun ke lapangan, ke sekolah. Jadi melakukan pelayanan mendatangi dimana objek layanan itu berada,” kata Abdianto. Setidaknya ada 16 sekolah menengah atas, 8 sekolah menengah kejuruan, 2 sekolah madrasah, termasuk sekolah swasta yang masuk sasaran. Setelah itu, pihaknya akan menyasar ke desa-desa. “Kalau target sekolah sudah tercapai, akan turun ke desa-desa,” ujarnya. Sebelum turun ke desa, pihaknya akan melakukan pemetaan terlebih dahulu. Ini untuk memastikan desa-desa yang punya potensi tinggi, diberikan layanan prioritas. Pihaknya ingin, ditengah dana yang minim, namun pelayanan tetap dapat dilaksanakan maksimal. “Kita juga tidak mau asal turun, ngabiskan dana. Kita ingin bisa berdaya guna dan berhasil guna. Walaupun anggaran operasional sedikit. Makanya tetap harus maksimal dan harus terukur,” ungkapnya. Ia memastikan, tidak akan turun langsung ke perusahaan-perusahaan untuk memberi pelayanan bagi karyawan yang belum menjadi penduduk berdomisili di Mukomuko. Sebab ada pemerintahan desa ditingkat paling bawah. Dan dipastikan, setiap jengkal wilayah perusahaan, termasuk tempat tinggal karyawannya, berada dalam wilayah pemerintah desa setempat. “Kita tidak akan langsung ke perusahaan. Kan ada struktur pemerintahan di bawah, ke desa. Kita hargai dan maksimalkan fungsi koordinasi. Bahkan kita ke desa pun, sebelumnya koordinasi dengan camat. Dinas Dukcapil siap bekerja maksimal, sesuai SDM dan sumberdaya yang kita punya. Sebab kita sampai saat ini, masih terkendala dengan ketersediaan peralatan. Sedangkan untuk operator, jumlahnya memadai,” pungkasnya. (rel)