ARGA MAKMUR RU - Setelah sebelumnya sempat tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Kamis (20/5) kemarin kembali terjadi penambahan 10 kasus positif.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 BU, hampir sebagian besar pasien terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit rujukan. Ini lantaran rata-rata pasien mengalami gejala batuk, demam, pilek maupun hilangnya penciuman.
\"Ya dari 10 pasien hari ini, terdapat 5 orang yang terpaksa harus menjalani perawatan baik di RSUD Arga Makmur maupun di RSMY Bengkulu,\" jelas Kabid P2P Dinas Kesehatan BU, Ujang Ismail, SKM, M.Ph.
Penambahan kasus perhari ini berasal dari Kecamatan Ulok Kupai, Pinang Raya, Lais, Giri Mulya dan Arga Makmur, dengan profesi yang cukup beragam, dari pelajar SD dan SMP, pegawai swasta, Nakes, Polri, IRT maupun pensiunan. Dengan demikian saat ini jumlah pasien di Kabupaten BU sebanyak 530 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 462 orang dan menjadi urutan kelima pasien terbanyak se-Provinsi Bengkulu.
\"Beberapa pasien masih memiliki kontak erat dengan pasien sebelumnya. Namun pasien lainnya terdata merupakan klaster baru dan saat ini masih dalam tahap pendataan,\" lanjutnya.
- Waspada Varian Virus Baru
SELAIN fokus dengan penambahan jumlah pasien yang semakin hari terus alami penambahan, masyarakat juga diharapkan bisa lebih waspada lagi terhadap kemungkinan adanya varian virus baru. Hal ini dikarenakan saat ini, varian virus baru yang berasal dari India, dilaporkan telah ditemukan di Bali dan Jakarta, serta tidak menutup kemungkinan akan masuk ke wilayah Bengkulu.
Varian virus ini juga dilaporkan lebih berbahaya, karena tanpa gejala dan langsung menyerang paru-paru, sehingga persentase menyebabkan kematian lebih tinggi.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara (Dinkes BU), Ujang Ismail, SKM, M.Ph membenarkan terkait adanya laporan dari Kemenkes mengenai varian virus dari India yang telah masuk ke Indonesia dan saat ini ditemukan di Bali serta Jakarta.
Selain tanpa gejala, untuk mendeteksi keberadaan virus ini juga harus melalui scan paru-paru secara langsung atau melalui rangkaian tes yang lebih panjang lagi.
\"Kita telah menerima gambaran terkait varian virus yang baru ini, namun memang sejauh ini untuk di Bengkulu sendiri varian ini masih belum ditemukan,\" jelasnya.
Pihaknya sangat berharap masyarakat di Kabupaten BU agar bisa lebih waspada lagi dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta selalu menerapkan prokes dimanapun berada, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Gejala yang ditimbulkan lebih ke pencernaan, namun negatif saat dites PCR maupun swab, sehingga cukup sulit untuk dideteksi. \"Untuk itu, demi mencegah diri kita dan keluarga dari terpapar virus penyakit jenis apapun, tetap jaga kebersihan dan selalu terapkan prokes secara disiplin,\" imbaunya. (mae)