Pasien Covid-19 Bertambah, Bumil Kabur

Jumat 20-11-2020,09:40 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Tertanggal 19 November 2020, berdasarkan laporan dari Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkulu Utara (BU), di BU terdapat penambahan 2 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni kasus nomor 76 berjenis kelamin laki-laki, usia 36 tahun, alamat Kecamatan Giri Mulya, merupakan riwayat kontak erat dengan pasien nomor 52, tidak memiliki riwayat perjalanan dan saat ini menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya kasus nomor 77 berjenis kelamin perempuan, usia 37 tahun, alamat Kecamatan Arga Makmur, belum ditemukan riwayat kontak erat, pasien memiliki keluhan nyeri ulu hati, muntah dan kehilangan indra penciuman dan saat ini menjalani isolasi mandiri. Sekdis Kesehatan BU, Nova Hendriani, SKM, M.Kes menambahkan dari total 77 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara, terdata pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 39 orang, meninggal dunia 5 orang dan yang saat ini masih dalam proses pemantauan maupun isolasi mandiri berjumlah 33 orang. \"Per hari ini memang belum ada penambahan jumlah pasien yang sembuh, namun kami percaya pasien lain yang masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri secepatnya juga akan sembuh kembali,\" ungkapnya.

  • Selalu Terapkan Prokes
SEMENTARA, melihat angka penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus bertambah dari hari ke hari, namun tidak dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat untuk menerapkan protokoler kesehatan dan menjaga kesehatan diri. Untuk itu Nova Hendriani, SKM, M.Kes mengajak semua masyarakat untuk hidup disiplin dan terus menjaga kebersihan dimanapun berada, serta selalu berusaha untuk mencuci tangan setelah memegang ataupun bersentuhan dengan apapun. \"Kesehatan itu sangatlah penting dan itu berlaku untuk semua orang, untuk itu ayo terus kita terapkan prokes dan rutin melakukan aktifitas fisik demi meningkatkan imun tubuh,\" jelasnya. Selain itu, menjaga jarak dengan siapapun tetap perlu diberlakukan, hal ini melihat beberapa kasus terjadi karena adanya riwayat kontak erat pasien, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun dilingkungan umum. \"Selanjutnya menjaga jarak juga sangatlah penting, jangan sampai karena kita merasa aman ataupun karena kenal dekat, sehingga lupa menerapkan prokes,\" tandas Nova.
  • Rapid Test Reaktif, Bumil \"Kabur\"
TERPISAH, berdasarkan informasi yang diterima RU, Kamis (19/11) kemarin, di RSUD Arga Makmur terdapat satu orang ibu hamil yang menolak dirawat setelah hasil rapid testnya dinyatakan reaktif. Ibu hamil dengan usia kandungan 34 minggu ini, awalnya oleh petugas akan dirawat di ruang tulip, namun yang bersangkutan menolak dan memilih untuk pulang ke rumahnya. Dikonfirmasi, Direktur RSUD Arga Makmur, dr Jasmen Silitonga, Sp.KK, M.Kes membenarkan terkait informasi tersebut, dimana prosedur pelayanan sudah dijalankan. Hanya saja, pasien memilih kabur karena tidak mau dirawat sebagai ibu hamil reaktif. Selanjutnya yang bersangkutan melahirkan secara normal di kediamannya dan sempat ke IGD untuk mendapatkan perawatan pasca melahirkan dan lagi-lagi di sini pasien memilih untuk kabur. \"Kami hanya menjalankan prosedur pelayanan dan tidak ada penolakan, tapi mungkin pasien berpikiran beda karena hasil rapid test reaktif, padahal reaktif belum tentu positif Covid-19,\" demikian Jasmen. (mae)
Tags :
Kategori :

Terkait