MUKOMUKO RU - Satuan tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Mukomuko, sangat menginginkan adanya hasil deteksi cepat terhadap diagnosis tes Swab. Ini dilakukan agar Satgas cepat tau, warga yang diambil swabnya, positif atau negatif terpapar Covid. “Selama ini hasil diagnosis Swab, baru kita ketahui 5 – 6 hari bahkan hingga 7 hari. Akibatnya, pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid, sudah banyak melakukan kontak dengan warga lain. Lambatnya hasil Swab keluar karena Rumah Sakit (RS) M Yunus yang dijadikan rujukan pemeriksaan virus Covid dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Alasanya karena gratis pemeriksaan PCRnya. Itu sebabnya, kalau ingin cepat deteksi dini, jangan andalkan satu RS saja,” kata Jubir Percepatan Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, S.KM, ketika dikonfirmasi kemarin. Pemkab Mukomuko, saran Bustam, sebaiknya melaksanakan kerjasama dengan RS lain yang memiliki peralatan PCR untuk mendiagnosis virus Covid-19. Bisa RS di Padang Sumatera Barat (Sumbar), atau RS di Bengkulu. “Keinginan kami, setelah Swab dilakukan, sehari atau dua hari sudah bisa kita ketahui apa hasilnya. Kalau ada yang positif Covid, Satgas bisa cepat mengambil tindakan pencegahan dengan melakukan tracking. Termasuk tindakan isolasi bagi pasien,” jelasnya. Bustam mengakui, untuk biaya Swab sangat mahal hingga mencapai Rp 900 ribu per orang sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Meskipun mahal, demi kebaikan bersama, tidak ada salahnya jika Pemkab bisa menjalin kerjasama dengan beberapa RS yang memiliki peralatan PCR. “Apalagi kasus Covid di daerah ini sudah melonjak. Saya rasa sangat perlu adanya kerjasama dengan RS di luar RS M. Yunus supaya deteksi dini Covid-19 bisa kita lakukan,” ujarnya. (rel)
Percepat Deteksi Covid, Jangan Andalkan Satu RS
Selasa 06-10-2020,12:06 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :