Ekonomi Masih Lesu

Rabu 24-06-2020,11:31 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Geliat ekonomi hingga kini masih dalam tensi rendah, alias lesu. Salah satu bisnis yang tak kalah dihantam kerasnya efek buruk pandemi Covid-19 adalah sektor otomotif. Ini didapat saat koran ini bincang-bincang singkat dengan Branch Head Yamaha Thamrin Brother Arga Makmur, Rudy Yos Samuel. Meski relatif mulai menampakkan tanda-tanda menuju kurva positif, meski dalam digit alakadarnya, dia memprediksi situasi paceklik ini bisa terjadi hingga tutup tahun. \"Sektor fundamental yakni perkebunan, masih di situasi lesu. Kalau pun mulai membaik, namun perlu waktu untuk lebih stabil lagi,\" ungkap Rudy di kantornya, kemarin. Walau begitu, Rudy tak menampik paceklik yang terjadi sejak penghujung April itu, kini mulai menampakkan geliatnya. Lagi-lagi, tapi masih dengan kurva yang rendah. Cuma, lanjut dia, dibanding dengan beberapa bulan sebelumnya, durasi penjualan produk yang dirilis Yamaha, mulai jenis matic, japstyle hingga menjelajah ke sektor adventure yang menggendong mesin dengan CC lumayan gede, sudah mulai memincut pasaran. \"Tapi masih di transaksi alakadarnya. Apalagi, kebijakan perusahaan pun, mulai dilakukan penyesuaian dengan situasi agar lebih adaptif,\" bebernya. Namun begitu, pentolan Yamaha Arga Makmur itu mengamini, sudah mulai terjadi gerak ekonomi di masyarakat. Betul, lanjut dia, gerak itu sangat lambat, tapi dia memprediksi selain dipengaruhi oleh program-program stimulan pemerintah cukup berpengaruh pada upaya menjaga daya beli di masyarakat, situasi akan lebih membaik lagi khususnya di daerah ini adalah ketika harga komoditif perkebunan yang familiar yakni sawit dan karet, kembali di posisi harga yang lebih positif lagi. \"Karena daerah ini, perekonomian masyarakatnya masih cukup dikendalikan oleh pasar perkebunan. Ini akan sangat kentara dan menjadi pembuktian hampir di setiap tahuannya, manakala terjadi fluktuasi ekonomi di masyarakat. Semoga segera membaiklah, karena imbasnya sangat luas. Disinggung soal langkah-langkah efisiensi operasional perusahaan? maklum PT Yamaha Thamrin Arga Makmur diketahui sempat melakukan pengurangan tenaga kerja. Rudios sendiri, tak menampik fakta ini. Alih-alih untuk melakukan efisiensi, langkah merumahkan tenaga kerja terpaksa dilakukannya. \"Tapi sifatnya sementara. Merumahkan. Sampai situasi normal. Karena kita harus adaptif juga toh,\" ungkapnya.  Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan? yang sudah pasti, menjadi partner dekat produsen motor. Rudy turut mengabari kalau perusaaan-perusahaan pembiayaan sudah mulai mengambil langkah positif di tengah pandemi Covid-19 ini. Hanya saja, kata dia lagi, pengetatan syarat-syarat yang sifatnya adaptif terhadap situasi saat ini, tetap saja dilakukan sebagai bagian dari langkah antisipatif. \"Semoga situasinya terus membaik,\" harapnya memungkas. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait