ARGA MAKMUR RU - Penundaaan distribusi Bantuan Sosial Tunai (BST) oleh Dinsos Bengkulu Utara (BU), agaknya wajar. Faktanya, sebanyak 2.359 data yang dirilis pemerintah pusat, nyatanya salah sasaran. Tak layak jadi sasaran program, semisal kepala desa, perangkat desa, BPD, ASN, warga pindah domisili hingga mereka yang sudah meninggal dunia. Anggaran rawan salah penggunaan jika tetap disalurkan senilai Rp 4,2 miliar itu pun urung disalurkan pemerintah daerah. Kepala Dinsos BU, Suwanto, SH, MAP, sebelumnya menyampaikan, kelebihan anggaran pascapengecekan data yang dilakukan pihaknya bersama pihak terkait, bakal dikembalikan ke kas negara. Pasalnya, dari hasil pengecekan ditemukan data yang tak layak menerima bantuan. \"Akan dikembalikan ke kas negara,\" ujar Suwanto, beberapa waktu lalu. Secara umum, BU sendiri mendapatkan kuota BST sebanyak 14.456 calon penerima. Penelusuran Radar Utara, dari total orang di daerah yang masuk ke dalam Basis Data Terpadu (BDT) berjumlah 38.567 orang. Untuk mereka yang mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 4.773 kepala keluarga serta Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) sebanyak 19.495 kepala keluarga. Daerah, melalui Dinsos BU tidak menyangka data ini. \"Cuma tetap dilakukan verifikasi per semester. Ini sebagai antisipasi adanya dinamika sosial ekonomi, salah satunya agar penyaluran bantuan tak salah sasaran,\" pungkasnya.
- Salurkan 9.771 Paket THR