LAIS RU- Kasus warga terinfeksi virus Corona yang secara nasional terus meningkat, dampaknya turut dirasakan pedagang warung nasi. Tidak tanggung-tanggung, omzet penjualan turun hingga 80 persen. Seperti dikatakan Mail, salah satu penjual makanan siap saji di Kecamatan Lais, penjualan makanan yang dilakoninya sejak puluhan tahun lalu ini mengalami keterpurukan saat ini. “Turunnya drastis sekali, karena sepi pembeli. Termasuk para pelanggan warung nasi padang, juga berkurang. Omzet sampai turun lebih dari 50 persen, bahkan mencapai 80 persen, baru kali ini terjadi,” ujar ayah dua orang anak tersebut kepada RU, kemarin. Dikarenakan sepi pembeli, pedagangpun mengurangi nasi dan menu dagangannya. Bahkan tidak hanya warung nasi saja. Ia mengaku, usaha dagang lainnya milik warga asal Minang, juga ikut terkena imbas wabah virus Corona. “Padahal porsi masakan terpaksa dikurangi, namun tetap saja tidak habis terjual,\" akunya Mail mengaku turunnya omzet penjualan, dikarenakan sebagian besar masyarakat lebih memilih tinggal di rumah. Selain mencegah penularan virus Corona, warga juga mengikuti anjuran imbauan pemerintah agar tinggal di rumah untuk sementara waktu. Tak sedikit pula, pelaku usaha serua memilih menutup usahanya ketimbang terus merugi. “Yang lain sih sudah ada yang keok, pada tutup. Kita, kalau seminggu lagi sepi, ya sudah istirahat dulu,” keluhnya. Dia mengaku penjualannya menurun dalam sebulan terakhir. Kedatangan konsumen ke rumah makannya juga semakin berkurang sejak diberlakukannya imbauan berdiam diri di rumah. “Biasanya sehari bisa dapat 3 jutaan, sekarang separuhnya saja untung-untungan,” keluhnya. Pemilik warung makan lainnya, Warno membenarkannya. Efek dari daya beli masyarakat yang turun berimbas ke omzet warung miliknya. Hal ini lantaran mewabahnya pandemi ini masyarakat takut ke luar rumah atau ke warung-warung makan. “Banyak pelanggan yang masak dirumah sendiri. Kurangi keluar rumah,” pungkasnya. (jho)
Dampak Corona, Warung Nasi Merugi
Senin 20-04-2020,12:26 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :