Melakoni Kerasnya Kehidupan, Butuh Perhatian Pemerintah

Senin 16-03-2020,11:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  • Melirik Kehidupan Sumarlin, 56 Tahun MUKOMUKO RU - Pada usianya yang renta, Sumarlin (56) hidup bersama istri dan anak serta 2 orang yang memiliki lemah fisiknya (Jompo), Terpaksa tinggal di sebuah gubuk.
Ukuran gubuknya hanya 2x3 meter dan kakek itu tinggal bersama anaknya, Mashut (22) yang mengalami gangguan jiwa. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, dia memiliki semangat bekerja yang tinggi. Dia ingin terus beraktifitas, terlahir sebagai keluarga petani, warga Air Punggur Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, harus rela menjalani hidupnya sebagai buruh tani. Pekerjaan yang ia jalani saat ini, hanya mencari ikan di laut, dengan alat tangkap ikan menggunakan jaring. Ia menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko kurang perhatian terhadap mereka. Hal ini dikarenakan minimnya bantuan-bantuan untuk para warga yang kurang mampu dan masih banyak kebutuhan yang belum tercukupi. Sumarlin juga menuturkan, mereka telah berulangkali mengajukan proposal bantuan alat tangkap ikan bersama rekan kelompoknya ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mukomuko. Namun upaya itu mentok begitu saja karena hingga kini, tak juga membuahkan hasil. Kini, ia hanya menggunakan jaring yang sudah tak layak pakai untuk mencari ikan di laut, guna untuk menghidupi keluarga sebanyak 10 orang tinggal di rumahnya. Sumarlin terpaksa membuat gubuk di belakang rumahnya untuk tinggal bersama anak yang mengalami gangguan jiwa. \"Saya sangat membutuhkan bantuan jaring untuk mencari ikan di laut dari pemerintah, sudah sejak 3 tahun lalu hingga sekarang, saya belum mendapat bantuan dari Pemkab Mukomuko. Bukan hanya kami yang bermukim di Air Punggur ini saja yang mengeluhkan minimnya bantuan, teman-teman kami sesama nelayan pencari ikan ini juga mengatakan hal yang sama dan berharap keluhan ini bisa segera didengar dan direspon oleh dinas-dinas terkait, terutama DKP Mukomuko,\" keluh Sumarlin. Sumarlin sangat menyesalkan, adanya nelayan di beberapa wilayah yang sudah berulangkali mendapatkan bantuan, sementara ia dan nelayan di Air Punggur, serta beberapa nelayan lainnya di Kelurahan Koto Jaya hanya bisa gigit jari. Dikatakannya, nelayan perlu diperhatikan secara adil dengan diberikan bantuan secara merata, bukan malah pilih kasih. Ia berharap pemerintah segera merespon aspirasi pencari ikan, serta meminta agar Bantuan yang telah diberikan pemerintah kabupaten perlu didata kembali oleh Dinas Perikanan, sehingga semua nelayan dapat merasakan manfaatnya. \"Kami berharap bantuan-bantuan dari dinas terkait bisa diberikan secara merata, agar tidak ada kesan pilih kasih,\" demikian Sumarlin. (oye)
Tags :
Kategori :

Terkait