ARGA MAKMUR RU - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), terus mengupayakan transparansi sirkulasi keuangan dalam pengelolaan zakat di daerah. Lembaga pengelola zakat itu, melaporkan kepada publik atas pengelolaan zakat yang berhasil dihimpun. Mulai dari setoran zakat hingga penyalurannya, agar bisa dipantau oleh masyarakat. Hanya saja, dalam upaya transparansi itu, belum mendapatkan dukungan maksimal. Untuk di lingkungan Pemda BU saja, masih banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum memanfaatkan lembaga ini dalam menyalurkan zakat dari ASN yang telah dihimpun. Padahal, dengan jumlah ASN di daerah saja, khususnya yang berada di bawah naungan Pemda BU dan Kementerian Agama (Kemenag) BU, potensi zakat di daerah ini bisa mencapai miliaran rupiah pertahunnya. Tapi hasilnya kontra produktif. Rilis catatan keuangan hasil himpun zakat 2019, menempatkan angka Rp 175 juta sampai di penghujung tahun. Itu pun, ditopang oleh instansi bukan di bawah naungan Pemda atau pun kemenag. Ketua Baznas BU, H Soekotjo, S.Pd, kepada Radar Utara menegaskan kalau pihaknya konsen dengan transparansi pengelolaan zakat di daerah. Langkah-langkah transparansi itu, kata dia, dapat dipantau publik secara periodik melalui rilis keuangan melalui media Radar Utara. Materi rilisnya, lanjut mantan guru matematika itu, mulai dari data zakat masuk sampai dengan penyaluran yang dilakukan atas sasaran program-program yang digagas Baznas. \"Itu sebagai salah satu upaya transparansi dari Baznas,\" kata Soekotjo, kemarin. Selaras dengan sudah terbitnya surat edaran kepala daerah tentang kerjasama pengelolaan dan pendistribusian zakat di daera, Soekotjo menilai langkah itu belum sepenuhnya mendapatkan dukungan dari stake holder. Masih cukup banyak, OPD di daerah yang belum menyalurkan zakat dari para ASN di kantornya melalui Baznas. \"Kita terus melakukan komunikasi dengan lintas sektor. Dan alhamdulillah, cukup mendapatkan respon positif dari instansi di daerah khususnya vertikal. Upaya sosialisasi juga terus dilakukan ke OPD di bawah naungan pemda,\" terangnya. Ditanya himpunan zakat periode ini, Soekotjo menyampaikan, baru bisa memberikan data untuk Januari 2020. Karena Februari belum tutup buku. Untuk Periode Januari 2020, Baznas telah menghimpun zakat senilai Rp 32,8 juta dan diharapkan dengan terobosan-terobosan yang dilakukan, bisa mendongkrak angka penghimpunan yang berimplikasi pada angka penyaluran dalam program yang dibuat oleh Baznas tentunya. Mulai dari program sosial hingga pendidikan. \"Kami mengimbau, agar stake holder bisa mempercayakan pengelolaan zakat kepada Baznas, karena dengan zakat sangat bisa menekan tingkat kemiskinan di masyarakat. Bukan hanya memiliki sosial, tapi juga menjangkau pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah, khususnya dalam program di bidang pendidikan,\" pungkasnya. (bep)
Soal Zakat, SE Bupati Dicueki
Rabu 26-02-2020,15:20 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :