BATIKNAU RU - Parahnya kerusakan jalan lintas barat (jalinbar) Sumatera yang ditengarai akibat aktifitas truk muatan batu bara, membuat masyarakat semakin geram. Warga gabungan 4 desa yakni Desa Air Lakok, Selolong, Serangai dan Desa Urai sepakat memblokade aktifitas truk muatan batu bara. Larangan aktifitas truk muatan itu, juga berdasarkan kesepakatan yang diamini oleh pihak PT Anugrah Putra Riogagas (PT APR). Camat Batiknau, Sabani, SH dikonfirmasi RU tak menampik hal ini. Berdasarkan hasil putusan mediasi antara warga dengan pihak perusahaan, muncul edaran soal larangan melintasi jalan non status, hingga batas waktu tak ditentukan. \"Belum diputuskan kapan aktifitas truk batu bara, diperbolehkan melintasi jalur itu,\" akunya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Serangai, Simanungkalit menjelaskan, dirinya dan empat kepala desa lainnya di ruas jalan Non Status tersebut sepakat meminta perbaikan jalan yang berlobang kepada pihak perusahaan. Apa bila tuntutan tersebut tidak di turuti, maka angkutan Batu Bara tidak di perbolehkan melewati jalan Non Status tersebut. “Infrastruktur jalan itu kondisinya rusak parah dan tanpa perbaikan, hal itu menimbulkan debu dan rawan kecelakaan. Kami lima desa sepakat meminta perbaikan jalan Non Status ini kepada pihak perusahaan angkutan Batu Bara. Apabila tuntutan tidak di respon, maka mobil pengakut Batu Bara dilarang melintasi jalan ini,” tegasnya. Apalagi, lanjut dia belum ada kejelasan soal perbaikan oleh pemerintah, membuat jalan melewati 4 desa kian parah kerusakannya. \"Seyogyanya ditangani, apalagi tak sedikit pengendara jadi korban akibat kondisi jalan itu,\" pungkasnya. (jho)
Warga Blokade Truk Muatan di Jalinbar
Sabtu 22-02-2020,13:47 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :