ARGA MAKMUR RU - Tensi politik di internal Golkar Bengkulu Utara (BU), kesannya tengah meningkat. Tiba-tiba saja Ketua Fraksi Golkar yang sebelumnya dijabat Ahmad Nasution, diganti oleh partai berlambang beringin itu, dengan menunjuk Sudarman, sebagai gantinya. Meski penggantian menjadi hak prerogatif partai, namun penggantian pentolan fraksi di dewan ini cukup menarik. Apalagi, Ahmad Nasution sendiri bisa dibilang baru \"beberapa hari\" melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan fraksi di DPRD BU. Sekretaris DPD Golkar BU, Buyung Satria, SH, tak menampik adanya kebijakan itu. Dia menegaskan, penunjukan Sudarman, S.Sos, sebagai Ketua Fraksi Golkar BU, merupakan hal yang lumrah. Tentunya, kata dia, dalam rangka penyegaran organisasi dan sebagai orang organisator, penyegaran semacam ini menurut Buyung satu hal yang lumrah. \"Dan perlu diketahui, langkah ini merupakan hak prerogatif partai. Karenanya, setiap kader wajib melaksanakan. Partai menunjuk saudara Sudarman, sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPRD BU,\" kata Buyung Satria, kemarin. Disinggung soal kemelut internal? mantan Ketua DPRD BU Periode 2004-2009 itu menyampaikan, tidak ada singgungan atau konflik internal di tubuh Golkar BU. Buyung sendiri mengaku, tidak mengetahui persis alasannya. Tapi yang jelas, terus dia, sebagai perangkat partai dirinya lebih kepada melaksanakan amanah yang diminta oleh partai. \"Karena itu suratnya langsung kita sampaikan ke DPRD BU, untuk bisa diproses dan sepertinya sudah diproses oleh lembaga,\" paparnya. Penunjukan Sudarman sebagai Ketua Fraksi Golkar itu, menurut Buyung perlu memahami tugas pokok dan fungsi. Selain itu, lanjut dia lagi, berani mengambil langkah-langkah yang sudah ditegaskan dalam aturan partai. Salah satunya, soal tertib dan kedisiplinan setiap anggota dewan dari Golkar, dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai legislator di daerah. Contohnya, kata dia lagi, soal tertib mengikuti gelaran paripurna. \"Ketua fraksi harus berani menegur dan mengambil sikap. Jika ada anggota yang tak disiplin. Dan melaporkan secara resmi, untuk bisa disikapi secara kepartaian. Mulai dari sanksi teguran hingga yang paling berat,\" tegas Buyung dan mengiyakan lontaran wartawan soal Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi anggota dewan yang melakukan pelanggaran berat. Terpisah, Ahmad Nasution, ketika ditanyai koran ini perihal pencopotan dirinya dari jabata Ketua Fraksi Golkar di DPRD BU oleh partai, tak dibantahnya. Oon, panggilan akrab dewan 2 periode ini yang satu Daerah Pemilihan (Dapil) 1 dengan Buyung Satria di Pilleg 2019 lalu itu, mengaku siap melaksanakan titah organisasi partainya. \"Iya saya bukan ketua fraksi lagi. Sebagai kader tentu saya wajib legowo dan siap melaksanakan setiap instruksi partai,\" ujar Nasution. (bep)
Golkar Ganti Ketua Fraksi
Jumat 24-01-2020,14:24 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :