Pelecehan Seksual Masih Tinggi

Jumat 03-01-2020,13:56 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Hampir 4 tahun terakhir, grafis angka kasus pelecehan seksual menempati catatan kasus yang memprihatinkan. Tahun 2019, kasus pelecehan, meski menurun namun tetap menempati posisi pemuncak. Ada 23 kasus yang ditangani polisi. Diperkirakan, masih ada kasus-kasus serupa yang tak terungkap di masyarakat, lantaran faktor-faktor tekanan psikis yang dialami korban dan keluarga korban, salah satunya, ancaman. Apalagi, cukup banyak kasus pelecehan yang terjadi, pelakunya orang dekat korban. Mulai dari guru, tetangga, saudara dan lebih mirisnya lagi, ayah kandungnya sendiri. Kapolres BU AKBP Anton Setyo Hartanto, S.Ik, MH mengakui, persoalan pelecehan seksual ini, sangat berimplikasi negatif dengan efek domino yang cukup beragam. Pasalnya, kata dia, selain korban yang mengalami kekerasan secara fisik, juga tekanan secara psikis. Sangking seriusnya, kata dia, kekerasan seksual dengan korbannya anak-anak, memiliki undang-undang tersendiri. \"Karenanya, perlu penanganan korban yang benar-benar baik. Begitu pun dengan proses penanganan kasusnya. Karena perlakuannya tak sama dengan pidana konvensional. Selain jika korbannya anak-anak. Ada juga pelakunya pun masih kategori anak-anak pula,\" ujar Kapolres, belum lama ini. Persoalan lain juga disampaikan Kapolres, soal kasus asusila yang cukup menonjol di daerah. Pelaporan dugaan asusila, baru dilaporkan dengan rentang kejadian tindak pidananya yang sudah cukup lama bahkan tahunan. \"Dan ini perlu menjadi pemikiran bersama. Karena kasus asusila ini, tak cukup dengan langkah represif saja. Namun perlu disikapi dengan penyikapan yang tepat, akan akar masalah yang menyebabkan terjadinya proses degradasi moral ini. Mirip-mirip dengan korupsi. Tangkal dini dengan memiliki filter diri, sangat penting untuk mencegah terulangnya kasus yang sama,\" tukas Kapolres. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait