Abutmen Jembatan TAP Retak, Warga Lapor ke Tuhan

Selasa 31-12-2019,10:12 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TAP RU - Ada-ada saja ulah netizen atau pengguna media sosial. Bagaimana tidak, diduga kesal atas hasil pembangunan abutmen jembatan Tanjung Agung Palik (TAP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Ia memilih menyampaikan kekesalahannya itu, kepada Tuhan melalui postingan di laman Facebook. \"Tgl 24.12.2019 proyek jmbatan propinsi selsai abhotmen tau di kenal abt nya.Tgl 27.12.2019, pasanganya mulai retak retak.mantap.iko laporan kami Tuhan\" tulisnya di dalam postingan laman FB, Siakbajuabang Torik. Sembari melampirkan foto bangunan yang telah retak. Ketika berhasil dibincangi RU, pemilik akun ini mengaku, jika dirinya sebagai masyarakat hanya melakukan fungsi kontrolnya atas pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut. \"Saya tidak tahu mau menyampaikan kepada siapa lagi. Karena kami masyarakat kecil, sering kali tidak didengar oleh aparat. Maka melalui FB saya mencoba menyampaikan hasil pembangunan pemerintah ini. Biarlah Tuhan saja yang membalasnya. Sebab sudah banyak contohnya, sudah di depan mata, tapi tidak juga ada tindakan. Padahal, kadang-kadang jelas bukan delik aduan. Tapi, seolah-olah tutup mata,\" ujarnya didampingi sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan TAP, Senin (30/12/2019). Sementara itu, masih dari kalangan tokoh masyarakat setempat, Nanak, juga mengaku kecewa atas pembangunan abutmen jembatan TAP itu. Menurutnya, sudah sejak awal pihaknya menduga pembangunan jembatan TAP itu dilakukan dengan pedoman asal jadi dan tanpa mengedepankan kualitas pembangunan jembatan. \"Mulai dari pelaksanaan pengecoran landasan jembatan saja, kami lihat sudah tidak benar. Dan sekarang, belum satu minggu, sudah terbukti ada bagian-bagian bangunan yang sudah retak,\" ujarnya. Ia berharap, mengingat jembatan tersebut merupakan jembatan yang bakal digunakan masyarakat dengan waktu yang cukup lama. Maka besar harapannya, pihak kontraktor dapat melaksanakan pembangunan jembatan itu dengan semaksimal mungkin. \"Ini nanti akan dilalui ribuan manusia. Kalau sampai jebol dan ambrol tiangnya, gimana nasib yang ada di atasnya. Apa mereka tidak mikir sampai ke sana? Dan kepada pihak-pihak terkait yang memang bertugas melakukan pengawasan. Kami harap lakukan pengawasan yang benar. Kami hanya ingin pembangunan di daerah ini, dilakukan dengan benar dan sebaik mungkin dengan mengedepankan aspek kualitas,\" pinta pria yang akrab di sapa Om Nanak, itu. Sebagai informasi, pembangunan jembatan TAP itu, merupakan pembangunan yang dilaksanakan oleh PT Adhi Dharma Khunstruksi melalui anggaran APBD Provinsi Bengkulu sebesar Rp 3,1 Miliar. Yang di proyeksikan sebagai dana pembangunan abutmen atau landasan jembatan. Sesuai dengan papan kontrak yang terpasang dilokasi pembangunan, proyek ini membutuhkan waktu selama 65 hari kerja atau tepatnya berakhir masa kerjanya pada tanggal 24 Desember 2019 lalu. (sfa)

Tags :
Kategori :

Terkait