Gas 3 Kilogram Langka di Beberapa Wilayah

Senin 09-12-2019,11:45 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

LAIS RU - Tabung gas Elpiji 3 kilogram semakin langka, di sejumlah wilayah di Bengkulu Utara (BU). Sejumlah pangkalan elpigi sering kehabisan stok. Masyarakat pun makin resah. Hanya beberapa pengecer atau kios kecil yang menjual gas melon bersubsidi itu. Ironisnya, harga gas jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Gas melon yang harusnya Rp 17 ribu per tabung, kini mencapai Rp 25-28 ribu per tabung. Era, salah satu pemilik pangkalan elpiji di Kecamatan Lais tak menampik kondisi ini. Ia mengaku, stok elpiji 3 kilogram yang diterima memang tak sebanding dengan jumlah kebutuhan masyarakat. \"Sangat tak sebanding. Satu desa saja mencapai diatas 200 kepala keluarga. Sedangkan stok elpiji 3 kilogram, kita terima hanya 100 tabung,\" akunya. Akibat kondisi ini, dipastikan terjadj antrean saat gas melon masuk ke pangkalan. Menghindari gejolak, ia pun berinisiatif menggunakan sistem kartu. \"Jadi satu rumah, kami berikan satu kartu. Satu kartu, bisa beli satu tabung. Kami lakukan ini agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena sebelum menggunakan kartu, tak jarang warga berebutan sampai-sampai cekcok mulut akibat tak kebagian gas 3 kilogram,\" ujarnya. Iskandar, salah satu warga kecamatan setempat mengaku dibuat repot akibat kelangkaan gas melon tersebut. Bahkan, akunya, untuk ditingkat pengecer dan warung-warung, harga jual mencapai 2 kali lipat. \"Kalaupun ada di warung, harganya mencapai Rp 28 ribu per tabung. Bahkan, kami harus keluar desa untuk mendapatkan gas 3 kilogram,\" tuturnya. Ia menambahkan, warga berharap sekali kelangkaan gas 3 kilogram dapat diatasi. \"Bagi ekonominya mampu, tak jadi soal mengkonsumsi tabung gas isi 7-12 kilo. Nah, seperti saya yang hanya berprofesi buruh. Jangkankan beli elpiji tabung besar, untuk makan saja kadang serba kekurangan. Saya berharap kelangkaan ini dapat segera dihentikan,\" pintanya. (jho)

Tags :
Kategori :

Terkait