Pitra Martin Hadir Untuk Semua

Senin 28-10-2019,09:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Langkah serius melaju ke gelanggang Pilkada, terus ditampakkan Pitra Martin. Salah satu tokoh muda Rejang itu diketahui sudah mengembalikan berkas pendaftaran setidaknya di 3 partai besar di Bengkulu Utara (BU). Ada Golkar, Nasdem serta Gerindra. Belakangan, deras sorot media yang menulis rekam keseriusannya, Pitra Martin terus menjadi cermatan publik. Tak tertutup kemungkinan, para calon rivalnya menuju gelanggang besar kontestasi pemilihan kepala daerah. Catatan Radar Utara, politisi muda yang dikenal lantang di gelanggang legislatif dalam menyuarakan isu-isu sentral di masyarakat itu, menjadi salah satu motor soal kekurangan anggaran untuk Alokasi Dana Desa (ADD) di tahun lalu. Hingga akhirnya, ADD untuk 215 desa itu pun disesuaikan besarannya sesuai dengan instruksi pusat. Saat itu, ADD mengalami kekurangan Rp 14 miliar, sehingga genap menjadi Rp 66 miliar dari alokasi awal sebesar Rp 52 miliar. Teranyar, politisi PKPI ini juga menjadi motor dalam pembahasan alot APBD Perubahan 2019. Salah satu yang cukup menyedot perhatian hingga membuat rapat anggaran itu pun diskorsing beberapa kali, soal kejanggalan beberapa mata anggaran yang dinilai belum cermat, sehingga dilakukan penyesuaian pos-pos anggaran. Berbekal dengan sepak terjang di gelanggang politik itu, Pitra kini berniat untuk memberikan peran konkretnya yang lebih luas dengan ancang-ancang masuk ke dalam gelanggang Pilkada Bengkulu Utara. Kampung halamannya. \"Ini semua proses. Saya tidak tahu, kedepannya seperti apa? terpenting proses demi proses saya ikuti dan lalui secara baik dan maksimal. Seterusnya, saya pasrahkan kepada Allah SWT,\" kata Pitra, usai mengembalikan berkas pendaftaran di Golkar, Gerindra dan Nasdem, Jum\'at, kemarin. Pilihan menuju gelanggang pilkada yang dilakoni Pitra, bukan hal yang mudah. Bukan hanya dihadapkan dengan konsekwensi mundur dari jabatan yang baru diraihnya. Berjibaku dengan kekuatan politik untuk menuju poros politik baru, tentunya membutuhkan tenaga yang ekstra kuat. Nuansa politis, untuk mengikis niatnya maju pun tak dibantah Pitra. Dia sudah merasakannya. Namun begitu, Pitra sendiri mengaku sangat yakin bahwa niatan luhur membangun daerah tercinta, dengan segala elemen yang ada di dalamnya dengan ragama agama, suku dan ras. Saat ini hanya Tuhan yang menjadi tempat berpasrahnya, selain bersilaturahmi dan meminta petunjuk dan petuah kepada para sesepuh dan tokoh daerah. \"Dalam setiap hal, pasti ada konsekwensinya. Saya tidak menganggap berlebihan, namun juga tidak lantas mengabaikan. Karena semua itu adalah bagian dari proses. Proses untuk saya makin belajar dan belajar, dalam sebuah asa yang besar dan insya allah benar,\" tegasnya. Sikap legowo dan tak egosentris, juga ditampakkan Pitra di DPRD BU. Meski mampu merangkul lintas partai dengan mengomandoi fraksi gabungan yang dinamainya Fraksi De Asen, Pitra mampu membuktikan langkah dewasanya. Menempatkan diri sebagai brotherhood, Pitra yang terbilang senior itu, memberikan peluang sebesar mungkin untuk kader-kader muda menempatkan pos-pos strategis saat penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Hal ini pun tak dibantah Ketua Komisi 1 yang baru. Febri Yurdiman. Politisi muda dari Perindo itu, memberikan acungan jempol atas tangan dinginnya dalam proses politik dalam penyusunan AKD di DPRD BU. \"Pitra mampu menempatkan diri sebagai senior dan juga kawan. Semangat kaderisasi, ditampakkannya. Beliau tak ngotot, untuk menempati sesuatu yang tentu sangat bisa jika dia inginkan. Tapi kami yang muda, diberikan kesempatan untuk belajar. Saya kira, sangat tepat jika beliau untuk mengemban amanah yang lebih besar,\" ungkap Febri, belum lama ini. Soal ini pun ditanyakan RU kepada Pitra. Dia menegaskan, regenerasi merupakan bagian dari kaderisasi. Ketika untuk kepentingan daerah, Pitra menegaskan bukan persoalan primordial (suku, agama dan ras,red) saya yang menjadi kajian. Tapi elemen-elemen sosial dan pola pikir jangka panjang yang visioner, sangat perlu dilakukan. Dia sendiri mengakui, wajah-wajah muda yang memimpin komisi seperti halnya Febri yang didapuk Ketua Komisi 1, Hendrik M Situmorang sebagai Ketua Komisi 2 serta Hasdiansyah sebagai Ketua Komisi 3, mengartikan dirinya dan politisi senior lainnya, betul-betul memulai dan menerapkan semangat kaderisasi dan regenerasi. Karena itu, dirinya pun berharap, penyelenggaraan pemerintahan di daerah pun tak diisi dengan cara berpikir yang egosentris. Apalagi parsial. Karena Bengkulu Utara adalah komunitas besar yang tentunya, harus dikelola dengan pola pikir dengan visi -misi yang besar dan komprehensif. \"Tapi untuk saat ini, tentu bukan retorika yang perlu saya sampaikan. Cuma, bagaimana cara saya sebagai tokoh muda yang memiliki niat luhur, untuk berkontribusi yang lebih besar kepada daerah. Bukan hanya kepada suku Rejang saja yang merupakan asal usul saya. Tapi juga suku Jawa, Bali, Semaku, Batak, Padang, Lembak, Pekal dan lainnya serta lintas agama yang ada di daerah ini. Karena dengan balutan yang baik dan akomodatif untuk lintas elemen, Bengkulu Utara adalah \"miniaturnya\" Indonesia,\" tukas Pitra Martin. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait