Bijak Bermedsos, Kodim dan RU Bekali Persit Kartika Chandra Kirana

Senin 21-10-2019,12:18 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Bebasnya penggunaan media sosial (Medsos) saat ini tentu menjadi salah satu hal yang patut diwaspadai oleh para pengguna sendiri. Pasalnya, terkadang tidak semua informasi yang ada benar namun tidak juga sepenuhnya salah. Seperti halnya yang dilaksanakan di Persatuan Istri Prajurit TNI (Persit) Kartika Chandra Kirana Kodim 0423/BU yang mendapatkan pelatihan yang berkenaan dengan penggunaan medsos yang bijak. Dandim 0423/BU, Letkol Inf Agung Pramudyo Saksono, S.Sos, M.Si berharap, dengan adanya pelatihan bukan hanya anggota Persit saja yang bisa lebih bijak bermedsos, namun juga anggota Kodim 0423/BU juga demikian. Selain itu dalam hal perpolitikan sendiri, pihak TNI tidak terlibat dan tidak melibatkan diri dalam politik, untuk itu diharapkan tidak memposting berita hoax atau ikut memberikan komentar yang berbau politik. \"Kita memang negara demokrasi, namun di sini kebijakan dalam bersuara juga tetap harus dijaga demi keutuhan NKRI, jangan sampai karena terlalu larut dalam bermedsos menyebabkan kita terjebak,\" harapnya. Menurut Dandim, peran Persit sangat penting. Bukan hanya untuk menjaga keberlangsungan dalam keluarga, namun latar belakang sebagai istri tentara tentu menjadi fokus perhatian orang. Dengan demikian, situasi lingkungan pun dapat terpengaruh oleh postingan-postingan dan komentar anggota Persit. \"Apalagi kredibiltas suami juga berada di tangan istri. Maka, gunakan media sosial secara bijak, baik dan benar,\" tegasnya. Sementara itu pemateri dalam kegiatan, Manager Personalia Radar Utara, Karjiyo menyampaikan arahan mengenai pengamanan akun medsos dalam rangka menjaga privasi dan strategi identifikasi pertemanan yang membahayakan, serta mengenai hal apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk diposting di media sosial. \"Saat ini cukup marak pembajakan akun oleh orang tidak bertanggung jawab. Untuk itu di sini kita belajar untuk menjaga privasi dan mengidentifikasi pengguna medsos yang tidak sehat,\" ungkapnya. Secara garis besar, menurut jurnalis bersertifikasi Google News Indonesia ini, pelaku kejahatan mampu diidentifikasi menggunakan kecermatan pengguna itu sendiri. Hanya saja, terkadang pengguna terlalu abai lantaran dorongan keinginan eksistensi di media sosial. \"Media sosial adalah ladang membangun image. Baik itu positif maupun negatif. Juga mampu mendatangkan rezeki bagi pelaku bisnis yang mampu membangun image itu. Namun jangan lupa, media sosial juga lapangan luas bagi pelaku kejahatan, maka sedari dini kita harus waspada,\" pesannya. (mae)

Tags :
Kategori :

Terkait