Harga Kopi Masih Anjlok

Senin 14-10-2019,10:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PADANG JAYA RU - Harga jual biji kopi di daerah anjlok masih anjlok. Semula Rp 21 ribu perkilogram, kini bertahan diangka Rp 16 ribu per kilogram. Volume penurunan harga turun sebesar Rp 5 ribu per kilogram. Anjloknya harga kopi ini sangat memukul kehidupan petani, karena justru terjadi saat memasuki masa panen raya. \"Bertahan di angka penurunan awal. Yakni Rp 16 ribu per kilogram,\" kata Toni, petani kopi asal Desa Tanah Hitam. Ia mengatakan, turunnya harga kopi hingga senilai Rp 5 ribu per kilogram tersebut, sangat berdampak pada menurunnya pendapatan petani. \"Apalagi saat ini sedang memasuki musim panen kopi. Saya berharap pada panen kopi kali ini akan memperoleh uang banyak, tapi harapan tersebut meleset,\" ujarnya. Saat ini para petani kopi di Bengkulu termasuk di Bengkulu Utara (BU), tengah memasuki masa panen. Namun, sayangnya hasil panen berkurang ditambah harga mengalami anjlok. \"Merugi sudah pasti. Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya bisa pasrah,\" keluhnya. Terpisah, Kepala Desa (Kades) Tanah Hitam, Ikhwan Zukhri mengaku turunnya harga jual kopi biji terjadi sejak awal Ramadan. \"Turunnya cukup signifikan. Mulai dari Rp 2 ribu hingga sekarang di volume Rp 4 ribu,\" tuturnya. Ia menilai penurunan harga kopi disebabkan harga kopi di tingkat nasional juga mengalami menurunan. Sehingga berimbas harga ditingkat petani. \"Saya berharap harga kopi di Bengkulu, kembali naik sehingga pendapatan petani pada musim panen ini akan meningkat,\" pintanya. (jho)

Tags :
Kategori :

Terkait