Krisis Air Bersih, Pipanisasi SIL Dipertanyakan

Kamis 26-09-2019,09:44 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PADANG JAYA RU - Hujan yang mengguyur hampir sebagai besar wilayah di daerah, dua hari lalu (Selasa, red), belum memberikan dampak terhadap ancaman kekeringan. Informasi terhimpun RU, krisis air bersih akibat kekeringan masih melanda warga di Desa Lubuk Banyau, Kecamatan Padang Jaya. Selain sumur-sumur warga rata-rata mengering. Desa yang berada di zona HGU perusahaan perkebunan sawit ini, juga belum terjamah PDAM. \"Air sungai menjadi alternatif terakhir. Karena sumur, paling dapat menampung air yang hanya cukup untuk dikonsumsi. Sedangkan untuk mandi dan mencuci, terpaksa warga gunakan air sungai,\" aku-Bokir, salah satu warga. Senada, Edy Jhon mengaku kemarau yang cukup panjang melanda sangat berdampak terhadap kebutuhan air bersih. Apalagi, lanjut dia, rata-rata warga hanya mengandalkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. \"Hujan beberapa jam, cukuplah untuk menampung air jatah sehari. Namun jika 2 hari saja hujan tidak turun lagi, otomatis kembali krisis air bersih,\" tuturnya. Ia menambahkan, seharusnya warga tidak mengalami krisis air bersih. Pasalnya, lanjut dia, perusahaan perkebunan telah menjanjikan pemasangan pipanisasi, setelah dilanda persoalan limbah olahan kelapa sawit. \"Faktanya baik sumur bor maupun pipanisasi, sama sekali belum dinikmati masyarakat,\" tukasnya. (jho)

Tags :
Kategori :

Terkait