BENGKULU RU - Kabut asap yang disebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah), baik yang terjadi di dalam wilayah Provinsi Bengkulu ataupun kiriman dari Provinsi tentangga, rupanya berdampak terhadap serangan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si, Senin (23/9). \"Kabut asap sudah memberikan dampak terhadap daerah kita, yang mana semenjak adanya kabut asap, penderita ISPA di provinsi kita ini mengalami peningkatan. Walaupun peningkatan yang dimaksud baru 5 persen,\" ungkap Herwan. Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Puskesmas di 10 Kabupaten/Kota, supaya bersiaga menghadapi lonjakan pasien dalam musim kemarau ini. \"Siaga yang dimaksud menyiapkan fasilitas kesehatan, jangan sampai nantinya lantaran tidak ada kesiapan masyarakat tidak terlayani dengan baik,\" ujarnya. Selain IPSA, lanjut Herwan, dampak kabut asap dan musim kemarau juga dikhawatirkan timbul penyakit lainnya. Jadi masyarakat diihimbau segera memeriksakan diri secara rutin ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat. \"Untuk semua fasilitas kesehatan cek betul penyakit apa yang diderita pasien. Jangan sampai tidak terpantau. Untuk korban meninggal memang belum ada, namun harus bisa dicegah,\" tegasnya. Lebih jauh dikatakannya, untuk menghindari timbulnya penyakit, pihaknya menghimbau masyarakat juga dapat mengurangi aktiifitas di luar ruangan serta berperilaku hidup sehat. \"Jangan berkeliaran terlalu banyak di luar ruangan. Konsumsi makan makanan yang bergizi,\" tutupnya. (tux)
Dampak Asap, Penderita ISPA di Bengkulu Meningkat
Selasa 24-09-2019,10:40 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :