Mewabah, Tetangga Korban DBD Mulai Tertular
Senin 22-07-2019,12:54 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
- Hadi: Penanganan Lapangan Sudah Dilakukan
PUTRI HIJAU RU - Setelah seorang pelajar dinyatakan meninggal dunia akibat suspect DBD, beberapa hari lalu. Kini, salah seorang pelajar, Vanisa, 12 Tahun, merupakan warga asal Desa Karang Pulau, Kecamatan Putri Hijau, kembali dikabarkan suspect DBD dan dalam penanganan medis. Vanisa merupakan pelajar yang bertetangga langsung dengan korban DBD sebelumnya, tepatnya berjarak persis tiga rumah.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Karang Pulau, dr Diah melalui bagian Survelens, Hadi, saat dibincangi oleh RU, Minggu (21/07) kemarin.
Diakui Hadi, dari pendataan yang dilakukan terhadap masyarakat yang berada di wilayah terpapar DBD, di Dusun III, Desa Karang Pulau, satu pelajar berumur 16 tahun, ditengarai suspect DBD. Menurut informasi yang didapatkannya, pelajar tersebut dalam penanganan medis atau menjalani perawatan di RS KTM Lagita.
\"Ada satu pasien lagi yang terpapar DBD dan sedang dirawat di RS KTM Lagita. Kondisi ini kita ketahui saat kita survei jentik nyamuk. Orangtua yang bersangkutan juga melaporkan, anaknya demam sejak beberapa hari. Dan kami sudah menyarankan, jika demam yang dirasakan masih terus kambuh, segera dirujuk ke RS KTM Lagita untuk cek laboratorium. Memang saya belum melihat langsung hasil laboratoriumnya, namun kabar yang saya terima, yang bersangkutan DBD dan trombositnya menurun,\" bebernya.
Ditambahkan Hadi, rumah pasien suspect DBD ini masih dalam lingkup kawasan yang terpapar DBD. Lebih tepatnya, hanya berjarak tiga rumah dari pelajar SD yang sebelumnya, meninggal dunia.
\"Nampaknya tertular. Karena rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari pelajar yang sebelumnya sudah meninggal akibat suspect DBD,\" tegasnya.
Lebih jauh Hadi menegaskan, sejak suspect DBD ini mulai menjalar, Puskesmas bersama desa sudah melakukan penanganan lingkungan yang terpapar DBD. Mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, fogging dan pembagian bubuk abate kepada masyarakat.
\"Sementara ini, kita memantau kondisi kesehatan masyarakat. Bagi masyarakat yang menemukan kondisi keluarganya sedang demam, kita minta segera melapor agar cepat ditangani. Jangan sampai wabah DBD, ini kembali menelan korban jiwa,\" imbaunya.
Terpisah, Kades Karang Pulau, Sandi Ismoko, SH mengaku, terus mengalakkan upaya bersih lingkungan kepada seluruh masyarakat di wilayah desanya. Kades berharap, DBD yang terjadi di Dusun III, tidak menular atau menyerang masyarakat di lingkungan dusun lainnya.
\"Sejak kemarin, kita sudah gerakkan seluruh RT dan masyarakat untuk lebih aktif memperhatikan lingkungannya. Jangan sampai DBD ini masuk ke dusun lain. Pencegahan tidak hanya cukup dilakukan melalui penanganan medis, tetapi kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya agar terhindar dari jentik nyamuk juga menentukan. Kami menghimbau kepada masyarakat agar terus menjaga lingkungannya supaya terhindar dari serangan wabah DBD ini,\" demikian Kades.
Terpisah, Direktur RS Pratama KTM Lagita Ketahun, dr Andreas BP Tarigan, MM, tak menyangkal jika pihaknya menerima pasien dalam kondisi demam dan panas tinggi yang tengah mendapatkan perawatan intensif, saat dikonfirmasi RU, Minggu (21/7) sekira pukul 15.40 WIB sore kemarin. Hanya saja, Tarigan menyatakan, dugaan suspect DBD jika dilihat dari gejalanya, memang mendekati namun penurunan trombosit bukan menjadi dasar utama dalam mendiagnosa atau memvonis bahwa pasien menderita DBD.
\"Memang ada pasiennya, masuk kemarin dalam kondisi panas. Tapi hari ini (Minggu,red) sudah mulai membaik, bahkan sudah bisa jalan-jalan,\" pungkasnya. (sig)
Tags :
Kategori :