Kesal Drainase Mampet, Pedagang Tanam Pisang

Selasa 09-07-2019,10:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  • Tak Ada Perhatian Pemkab
KEPAHIANG RU - Lantaran kesal genangan air di depan kios pedagang di pasar Kepahiang, sejumlah pedagang tepatnya dijalan Syamsyudin Kelurahan Pensiunan menggelar aksi protes. Aksi protes yang dilakukan dengan melakukan penanaman pisang di depan kios mereka masing-masing. Salah seorang pedagang, Mili Mansoni (30), genangan air yang berada didepan kios tempatnya berdagang sudah terjadi sejak 1 bulan lalu. Menurutnya aksi yang digelar oleh sejumlah pedagang yang berada dilokasi tersebut adalah bentuk luapan kekesalan pedagang karena tidak adanya upaya jalan keluar untuk mengatasi permaslahan genangan air tersebut. \"Ini karena adanya sumbatan di jalur drainase, kemudian bocornya pipa PDAM, kita sudah berkoordinasi dengan PDAM katanya ini wewenang PU, tapi ketika kami mengadu ke Dinas PU, dari Dinas PU mengatakan kalau hal itu wewenang PDAM. Jadi malah saling lempar dan tak ada solusi,\" ungkapnya. Tak berhenti sebatas itu saja, lanjut pedagang yang menjual alat listrik tersebut menyebutkan jika pihaknya jug telah melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan namun juga tak memberikan jalan keluar seperti yang diharapkan. \"Lihat sendiri kolam ini berapa panjangnya, ini musim panas tapi banjir, apalagi kalau hujan hampir 30 cm dalamnya. Kalau kata pak lurah, kami pedagang ini disuruh gotong royong. Tak masalah kami gotong royong, tapi kami bongkar drainasenya untuk dibersihkan, tapi lurah bilang tidak boleh karena itu aset negara. Jadi kami bingung gotong-royong seperti apa kalau permasalahannya ada di drainase tapi kami tidak boleh bongkar,\" ungkapnya dengan nada kesal. Lebih jauh dikatakannya, lantaran genangan air seperti kolam tersebut bukan hanya tak sedap dipandang. Namun menimbulkan kerugian kepada pedagang. \"Pendapatan kami turun, bagaimana tidak, pembeli mau lewat susah, mau parkir susah. Hampir 50 persen pendapatan menurun,\" sampainya. Dibagian lain, Doni (40) pedagang yang juga terkena dampak genangan air tersebut sangat menyayangkan tidak adanya perhatian dari Pemerintah kaitan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. \"Uang kebersihan kami bayar, keamanan kami bayar, tapi giliran ada permasalahan seperti ini hanya dibiarkan saja,\" sampainya. Ia juga menambahkan genangan air yang berada didepan kios miliknya itu menjadi parah dan merusak dagangan miliknya disaat musim penghujan. \"Dimusim panas saja, keberadaan air mau masuk kios, apalagi saat musim hujan, airnya sampai masuk dalam ruko,\" terangnya. Pantauan wartawan koran ini, dilokasi terdampak genangan air tersebut setidaknya terdapat belasan pedagang. Dalam kondisi cuaca panas kedalaman air mencapai 10 sampai 15 cm sehingga menyebabkan kesulitan bagi pembeli untuk melintas dilokasi genangan air. (drv)
Tags :
Kategori :

Terkait