AIR NAPAL RU - Sejak tiga bulan terakhir ini, nelayan Desa Lubuk Tanjung, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara terganggu oleh cuaca buruk yang melanda perairan laut Bengkulu Utara. Darmeri, salah seorang nelayan setempat mengatakan, kegiatan nelayan saat ini tidak mampu berjalan maksimal lantaran masih dalam musim \"gloro\", istilah nelayan setempat dalam menyebutkan cuaca yang buruk, akibat angin yang berhembus dari arah yang tidak menentu dan gelombang laut tinggi, yang terjadi dalam 3 bulan terakhir. \"Sebagian ada yang melaut, sebagian tidak. Karena cuaca laut tidak stabil,\" ujarnya. Ia menambahkan, dari kurang lebih 116 kapal nelayan milik warga Desa Pasar Palik dan Pasar Tebat yang bersandar di Pantai Lubuk Tanjung ini, hanya ada separuh yang bisa melaut dalam setiap harinya. \"Yang jelas para nelayan ini aktifitas melautnya dengan keyakinan mereka sendiri. Jika yakin, maka mereka akan turun melaut. Namun jika tidak yakin dengan cuaca yang akan terjadi, maka mereka lebih memilih untuk mengurungkan aktifitas melaut,\" akunya. Kondisi ini menuurtnya semakin menyulitkan para ekonomi masyarakat nelayan. Sebab, secara otomastis ini berdampak pada penghasilan. \"Kami sedang dalam ekonomi sulit, sebab harga karet murah, sawit juga murah. Untuk melautpun tidak lagi bisa kami lakukan karena cuaca sedang buruk,\" keluhnya. Ketua Nelayan Air Napal, Rusman tidak menampik hal itu. Dimana cuaca angin laut yang berhembus tidak menentu, kadang dari arah selatan dan kadang pula dari arah barat, membuat gelombang laut tinggi. \"Kalau penghasilan lautnya dengan cuaca seperti ini masih lumayan banyak. Tapi, keselamatan para nelayan yang harus dipertaruhkan,\" pungkasnya. (sfa)
Cuaca Buruk Ganggu Aktivitas Nelayan Lubuk Tanjung
Rabu 26-06-2019,12:06 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :