Aksi Massa Buye, 4 Desa Pasrah

Sabtu 15-06-2019,11:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  • Soal Jalan Serangai-Urai
BATIKNAU RU - Potensi gagalnya penanganan jalur lintas barat (jalinbar) Sumatra, tepatnya di jalan lintas Serangai-Urai Kecamatan Ketahun, disikapi \'dingin\' oleh pemerintah desa setempat. Rencana mendatangi massa dari 4 desa, yakni Desa Serangai, Air Lakok serta Desa Selolong Kecamatan Batiknau dan Desa Urai Kecamatan Ketahun, menemui Pemprov Bengkulu yang sempat direncanakan gagal terlaksana. Informasi terhimpun RU, wacana mendatangi Kementerian PUPR yang juga sempat dikampanyekan oleh Pemerintah Desa Serangai pun batal. Kepala Desa (Kades) Serangai, Simanungkalit dikonfirmasi RU, Jumat (14/6) tak menampik kondisi tersebut. Semula diakuinya, memang sudah disepakati terkait rencana massa, mendatangi Kementerian bahkan ancaman golput. Sebagai wujud aksi protes atas nasib keterisoliran 4 desa, pascajalur utama Jalinbar Sumatra dialihkan melalui PTPN7. Namun rencana itu pecah, setelah pemerintah desa dari 3 desa lainnya tidak menunjukan gelagat untuk membuktikan rencana tersebut. \"Ya kami pihak desa hanya bisa pasrah. Soal banyaknya rencana menuntut perbaikan jalan lintas Serangai-Urai, sekarang statusnya gagal. Ini dilatarbelakangi belum adanya itikad dari 3 desa lainnya. Karena tuntutan itu kan, merupakan kesimpulan bersama. Jadi kami tidak mungkin bergerak sendiri,\" akunya. Terpisah, Politisi Golkar sekaligus anggota Komisi II DPRD BU dapil Kecamatan Batiknau, Buyung Satria, SH turut menyayangkan tidak adanya tindaklanjut soal tuntutan warga 4 desa tersebut. Ia mengklaim, warga sudah berupaya memperjuangkan nasib infrastruktur jalan lintas Serangai-Urai tersebut. \"Masalah ini memang sudah direspon oleh pak gubernur. Namun masyarakat tentu ingin kepastian. Saya turut menyayangkan belum adanya tindaklanjut atas desakan warga,\" pungkasnya. (jho)
Tags :
Kategori :

Terkait