Perangi Stunting Melalui Swara Penting

ARGA MAKMUR RU - Ditahun 2019 ini Kabupaten Bengkulu Utara masuk dalam urutan 160 se Indonesia, sebagai kabupaten Lokasi Khusus (Lokus) pengentasan angka stunting atau gizi buruk. Yang mana ada 10 desa yang menjadi lokus pengentasan stunting ini, berada di wilayah PKM Enggano yang meliputi Desa Meok, PKM Lais di Desa Air Padang, PKM Tanjung Harapan di Desa Talang Berantai, PKM Batik Nau di Desa Ulak Tanding dan Desa Taba Kelintang, PKM Napal Putih di Desa Kinal Jaya, Desa Jabi, Desa Gembung Raya dan Desa Tanjung Alai, PKM Kerkap di Desa Tebing Kandang. Plt Kadis Kesehatan BU, Syamsul Maarif, SKM, M.Kes melalui Kabis Kesmas, Nova Hendriani, SKM, M.Kes menerangkan, bahaya stunting ini bisa menyerang tumbuh dan kembang bayi, untuk itu perlu diawasi 1000 hari pertama masa tumbuh mulai dari kandungan. Sebagai langkah inovasi pencegahan stunting ini, Dinkes BU membuat inovasi Swadaya Masyarakat Bengkulu Utara dalam Penurunan Stunting (Swara Penting), yang akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk mendukung program ini. \"Bahaya stunting memang cukup besar dan sekali lagi bisa mengganggu tumbuh dan kembang anak, untuk itu tindakan pencegahan sangat diperlukan dan harus ada kerjasama dari semua pihak,\" terang Nova. Bahkan Swara Penting ini bukan hanya menjadi program dari Dinkes semata namun sudah menjadi program kabupaten dan harus dikerjakan secara bersama-sama. Saat ini stunting di BU sendiri berada diangka 38 persen dan standar nasional berada diangka 27 persen, itu artinya ada selisih sebanyak 11 persen untuk angka stunting di BU jika dibandingkan dengan nasional. \"Jika program ini sudah mulai berjalan dan mendapatkan dukungan dari semua pihak, harapan kita bisa menurunkan angka stunting di BU ini bahkan sampai dibawah standar angka nasional,\" harap alumni bidan ini optimis. Salah satu langkah pencegahan stunting yang sudah berjalan ini yakni, adanya gerakan dari kaum milenial yang ikut mengkampanyekan bahaya stunting ini, baik melalui medsos maupun turun langsung kerumah warga untuk melakukan kondisi balita dari berat dan tinggi badan mereka. (mae)