Kecewa Hasil Debat Kedua, Peluang Untuk Golput
Selasa 19-02-2019,12:21 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
- Hamidin: Tak Ada Komitmen Capres Soal Energi Terbarukan
BENGKULU RU - Puluhan warga sekitar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Kelurahan Teluk Sepang Minggu (17/2) malam menyaksikan debat kandidat Calon Presiden (Capres) bertemakan diantaranya soal energi. Hanya saja setelah menyaksikan debat, warga kecewa baik kepada Capres Ir. H. Joko Widodo maupun Prabowo Subianto dan membuka peluang untuk menjadi Golongan Putih (Golput) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
\"Kami sengaja nontot debat capres karena ingin mencermati visi dan misi kedua capres. Terutama terkait komitmen keduanya (Jokowi dan Prabowo, red) dalam menghentikan energi batu bara, dan beralih ke energi terbarukan,\" ungkap Ketua Posko Langit Biru Teluk Sepang, Hamidin yang berjuang bersama warga untuk menolak proyek energi batu bara lantaran mencemari lingkungan.
Hanya saja, lanjut Hamidin, setelah menyaksikan debat kedua ini, sama sekali tidak ada kedua capres membahas pemenuhan masalah energi ini.
\"Kedua calon justru menitikberatkan komoditas sawit dan tidak menyinggung tentang pengembangan energi terbarukan dari angin, tenaga surya, gelombang dan lainnya. Kalau seperti ini bisa-bisa kita Golput saja dalam Pilpres,\" sindir Hamidin.
Menurutnya, sejak awal pihaknya berharap pemerintah ke depan fokus untuk mewujudkan kedaulatan energi dengan sumber energi terbarukan yang tidak menimbulkan polusi dan dampak negatif.
\"Penolakan kami terhadap proyek PLTU batu bara berkapasitas 2 x 100 Megawatt (MW), yang saat ini tahap konstruksi dikarenakan kekhawatiran atas dampak negatif yang ditimbulkan. Terutama pencemaran udara dan laut yang menjadi tulang punggung perekonomian nelayan,\" terang Hamidin.
Ditambahkannya, sejak awal rencana proyek dilakukan pada 2016, warga Kelurahan Teluk Sepang sudah bersurat ke Gubernur Bengkulu dan diteruskan ke Presiden Joko Widodo menolak keberadaan proyek PLTU di sekitar permukiman mereka.
\"Kami tidak mau menghirup udara beracun setiap hari. Jadi kami sebagai warga menuntut hak kami atas lingkungan yang sehat,” tegasnya.
Sementara Ketua Kanopi Bengkulu, Ali Akbar mengatakan, kedua kandidat presiden tidak memiliki komitmen yang kuat untuk membawa Indonesia menuju negara berdaulat energi dengan sumber utama energi terbarukan yang melimpah di negeri ini.
\"Selain itu pengembangan energi kotor ini juga akan menjadi beban Indonesia yang berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca,” tandasnya. (tux)
Tags :
Kategori :