Melihat Kondisi Korban Tsunami Lampung Selatan Korban Bencana Masih Butuhkan Uluran Tangan Kita

Selasa 15-01-2019,12:51 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TSUNAMI yang melanda pantai barat Banten dan sebagian wilayah di Lampung Selatan yang terjadi, pada Sabtu (22/12/18) malam sekitar pukul 21.20 WIB lalu. Hingga saat ini masih menyisakan kepedihan yang mendalam bagi korban tragedi alam tersebut. Bagaimana kondisi para korban? Berikut penuturan Camat Hulu Palik, Benhar, S.IP yang ditemui RU setelah berhasil mengunjungi korban bencana, pada Jumat (11/1/2019) lalu; Suhendra FA - Hulu Palik DIDORONG rasa kemanusiaan, Camat Hulu Palik bersama perwakilan masyarakat Hulu Palik pada Kamis (10/1) bertolak dari Bengkulu Utara untuk mendatangi korban bencana di Lampung Selatan. Kedatangan mereka itu, sekaligus membawa barang-barang hasil penggalangan bantuan berupa uang, pakaian layak pakai, makanan siap saji, minyak goreng, beras, air mineral dan beberapa barang lainnya. Kedatangannya itu, mendapatkan sambutan yang cukup memilukan baginya, setelah melihat situasi pengungsian tepatnya pada Desa Wai Muli, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Menurutnya, korban bencana yang diperkirakan berjumlah 100 orang lebih itu terlihat memprihatinkan. Ini lantaran tinggal di tempat pengungsian yang hanya seadanya, darurat dan mengalami banyak kekurangan baik itu, pakaian, beras dan air minum. \"Saya sedih waktu melihat para pengungsi berebut air mineral dan beras yang kami bawa. Mereka berebut untuk meminumnya, bahkan gelas air mineral yang sudah pecah dan masih menyisakan air tetap mereka ambil dan meminumnya. Seakan menunjukan kondisi yang cukup haus lantaran kekurangan air minum bersih,\" ujarnya. Camat mengatakan, dirinya bersyukur bisa menemui langsung korban bencana di Wai Muli pada kesempatan itu. Sebab berdasarkan koordinasi dengan jajaran kepolisian wilayah ini merupakan daerah terparah dan sangat minim mendapatkan bantuan sosial. \"Ini terjadi lantaran akses jalannya sulit dan cukup jauh lokasinya,\" katanya. Bahkan pada kesempatan itu, rombongan pembawa bantuan ini melihat wilayah tersebut cukup lengang dari aktifitas apapun dan hanya sempat bertemu dengan tim dari Kementerian Sosial yang pada saat bersamaan juga tengah menyalurkan donasi. \"Pihak kementerian sempat terkejut atas kedatangan kami. Menurut keterangan mereka, jarang sekali ada bantuan sosial dari kalangan masyarakat seperti kami ini bisa langsung disampaikan ke lokasi bencana,\" terangnya. Dirinya juga menyampaikan, untuk kondisi terakhir tepatnya pada saat pihaknya mengunjungi korban bencana, para korban bencana tsunami masih banyak membutuhkan material seng atau atap rumah untuk membangun kembali tempat tinggal yang rusak akibat disapu oleh tsunami. \"Kalau material kayu sudah banyak di sana. Hanya saja belum bisa membangun tempat tinggal karena atapnya belum ada. Artinya, sampai saat ini mereka masih membutuhkan bantuan. Dan kami akan tetap siap menyalurkan jika ada yang ingin memberikan bantuan,\" demikian Benhar. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait