PUTRI HIJAU RU - Sejak dua bulan terakhir, kondisi peternak di wilayah Putri Hijau dan Ketahun dibuat resah atas mewabahnya virus jembrana. Virus ini adalah jenis virus akut yang rentan menyerang ternak jenis sapi bali. Tidak hanya menular. Virus yang penularannya lewat lalat ini. Juga bisa menyebabkan kematian pada hewan ternak yang terjangkit. Faktanya, terhitung sejak dua bulan terakhir virus ini mewabah. Sedikitnya, ada 20 ekor sapi milik masyarakat di Putri Hijau dan Marga Sakti Sebelat (MSS) meninggal cuma-cuma. Sementara untuk Kecamatan Ketahun, baru ada tiga ekor sapi yang dikabarkan tewas akibat serangan virus jembarana ini. Dikonfirmasi RU, Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, membenarkan mewabahnya virus jembrana di wilayah kerjanya itu. Dijelaskan Eri, setiap sapi yang terserang oleh virus jembrana ini memiliki cii-ciri dan gejala tertentu. Biasanya, sapi bali yang terkena virus tersebut mengalami penurunan nafsu makan, mengalami pengerasan pada kondisi cingur atau hidung sapi, timbul benjolan di atas lutut kaki sapi baik kaki depan maupun kaki belakang sapi. Tidak membutuhkan waktu lama, sapi yang terjangkit vierus jembrana ini maksimal hanya mampu bertahan hingga satu minggu. \"Rata-rata yang mati ini sapi milik masyarakat yang liar. Kalau yang dikandang meskipun terserang, masih bisa kita selamatkan dengan memberikan vaksin dan pengobatan khusus. Virus ini hanya bisa menular kepada sapi merah jenis bali. Untuk sapi lainnya tidak bisa terjangkit. Sapi yang terkena virus ini juga maksimal hanya bisa bertahan satu minggu, tergantung kondisi fisiknya,\" jelasnya. Diakui Eri, wabah virus jembrana ini sudah dipastiakn melalui uji lab kepada sempel darah sapi yang menjadi korban. Hasilnya positif. Penyakit yang menyebabkan kematian mendadak kepada ternak di wilayah kerjanya itu disebabkan serang virus akut jembrana. \"Sudah kita tangani. Kami sudah membuat posko layanan untuk masyarakat atau petani dalam menangani virus ini. Alhamdulillah, untuk yang cepat dilaporkan dan terpantau dengan kami semuanya bisa diselamatkan. Jika ada ternak yang mati, harap dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur, jangan dikonsumsi. Untuk yang belum sakit, agar menjaga kebersihan kandang ternaknya. Lakukan penyemprotan desimfektan, memberikan makanan tambahan dan melakukan pengasapan rutin kepada kandang ternak. Penting lagi saya sampaikan. Jika ada yang menemukan ternaknya sakit, segera melapor ke petugas terdekat,\" imbaunya. Terpisah, Kepala RPH Ketahun, Dirman, S.Pt mengakui, bahwa wabah virus jembrana di wilayah kerjanya memang sempat terjadi. Namun untungnya virus tersebut bisa segera disikapi. \"Sebelumnya sempat ada tiga ekor ternak yang mati. Namun untuk saat ini, nampaknya wabah tersebut sudah berangsur tertangani. Intinya kami hanya bisa menghimbau. Sebaiknya pemilik ternak jangan meliarkan hewan peliaharannya terkhusus sapi jenis bali. Jika ditemukan hewan ternaknya sedang sakit dengan gejala yang tidak wajar. Silahkan melapor ke petugas,\" demikian Dirman. (sig)
Virus Jembrana Menyerang Puluhan Ekor Sapi
Kamis 11-01-2018,19:17 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :