Gendhing Lanjar Menjadi Ritual Memanggil Roh Halus Melalui Musik di Jawa

RADARUTARA.ID - Di balik ketenangan malam Jawa, ada sebuah ritual mistis yang masih berlangsung hingga kini.

Gendhing Lanjar, sebuah upacara sakral yang memadukan musik gamelan dan tari, dipercaya mampu menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh.

Meski terbilang langka, tradisi ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Jawa yang mempercayai kekuatan gaib.

Suasana Magis di Balik Gendhing Lanjar

Di sebuah desa yang terletak di pedalaman Jawa, sebuah upacara yang jarang terlihat di kota-kota besar masih dilestarikan dengan penuh khidmat.

Gendhing Lanjar, ritual yang melibatkan permainan musik gamelan dan tarian sakral, bukan hanya sekadar hiburan atau pertunjukan budaya, melainkan sebuah medium untuk berkomunikasi dengan dunia roh halus.

Dalam upacara ini, para penari dan pemusik terampil memainkan gendhing (musik gamelan) yang telah diwariskan turun-temurun, dengan tujuan untuk memanggil roh leluhur atau makhluk gaib lainnya.

Gendhing Lanjar biasanya dilaksanakan di tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti di rumah adat, pendopo, atau bahkan di tengah hutan yang penuh dengan aura mistis.

Suasana yang tercipta sangat khas dengan kesunyian malam yang dihiasi dentingan gong, kendang, dan gambang, serta gerakan tari yang anggun namun penuh makna.

Bagi sebagian masyarakat, gendhing lanjar adalah salah satu cara untuk mengundang roh halus agar datang memberikan petunjuk atau perlindungan.

Bagi masyarakat Jawa, gamelan bukan sekadar alat musik, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam.

Musik gamelan dipercaya memiliki kekuatan untuk menyentuh alam gaib, menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh.

Setiap instrumen yang dibunyikan dari gong, kendang, hingga gambang, dipercaya memiliki frekuensi tertentu yang dapat menarik perhatian roh halus dan makhluk gaib.

Musik dalam Gendhing Lanjar tidak hanya dimainkan secara sembarangan.

Sumber: