Ketika Air Tak Mampu Melawan Amukan Api Los Angeles, Sebuah Pembelajaran Pahit
Kebakaran di Los Angeles--
RADARUTARA.ID- Los Angeles tengah menghadapi salah satu cobaan terberat dalam sejarahnya.
Kebakaran dahsyat yang telah melahap area seluas 88 kilometer persegi tidak hanya menghancurkan ribuan bangunan dan merenggut setidaknya 10 nyawa, tetapi juga membuka mata dunia tentang keterbatasan sistem pemadaman Kebakaran konvensional dalam menghadapi bencana skala besar.
Ironi terbesar dalam tragedi ini adalah kegagalan infrastruktur air, komponen vital dalam pemadaman kebakaran.
Para petugas pemadam kebakaran menemukan diri mereka dalam situasi mencekam ketika hidran-hidran air yang seharusnya menjadi garis pertahanan utama justru kehilangan tekanan atau bahkan mengering sama sekali.
Situasi ini diperparah dengan kondisi angin kencang yang menghalangi operasi pemadaman udara, baik menggunakan helikopter maupun pesawat.
Greg Pierce, seorang ahli sumber daya air dari UCLA, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa tidak ada sistem air di dunia yang mampu mengatasi kebakaran dengan skala seperti ini.
Di area Palisades, situasi menjadi semakin kritis ketika petugas pemadam kebakaran membutuhkan volume air empat kali lipat dari kebutuhan normal.
Tiga tangki penyimpanan besar, masing-masing berkapasitas satu juta galon, secara bergantian mengering, sementara 20% hidran di area tersebut tidak berfungsi.
Janisse Quinones, salah satu pejabat terkait, menggambarkan situasi ini sebagai upaya "memadamkan kebakaran hutan dengan sistem air perkotaan" - sebuah tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
Pernyataan ini menyoroti kesenjangan antara infrastruktur urban yang ada dengan realitas ancaman kebakaran yang semakin meningkat.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, telah berjanji untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Fokus utama penyelidikan akan diarahkan pada evaluasi sistem yang ada, mengidentifikasi kegagalan, dan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait.
Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan independen, khususnya terkait masalah pasokan air dan ketidaktersediaan air dari Waduk Santa Ynez.
Tragedi ini mengungkap berbagai faktor kontributor yang saling terkait: pengelolaan vegetasi yang kurang optimal, infrastruktur yang menua, dan perencanaan yang tidak memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: