PLN

Konflik PT Agricinal vs FMBP Membuat Karyawan Tak Nyenyak Rayakan Natal, Pemerintah Diminta Bersikap

Konflik PT Agricinal vs FMBP Membuat Karyawan Tak Nyenyak Rayakan Natal, Pemerintah Diminta Bersikap

Konflik PT Agricinal vs FMBP Membuat Karyawan Tak Nyenyak Rayakan Natal, Pemerintah Diminta Bersikap--

"Bahkan karyawan juga tidak bisa maksimal merayakan Natal di lingkungan perusahaan. Biasanya tanggal 20-an kawan-kawan sudah melaksanakan rangkaian kegiatan natal. Tapi karena aksi blokade membuat perusahaan tidak bisa mendapat BBM dan akhirnya, suplai listrik di lingkungan perusahaan juga ikut dibatasi. Maka hari ini listrik di perusahaan hidup dengan jadwal terbatas. Mulai pukul 05.00 WIB listrik akan hidup sampai pukul 12.00 WIB siang. Selanjutnya listrik akan hidup kembali pukul 17.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Di sisi lain, kawan-kawan juga merasa tidak nyaman, takutnya saat melakukan kegiatan natal di dalam lingkungan perusahaan tiba-tiba masa datang melakukan sweeping," imbuhnya.

Selebihnya Envri, berharap konflik antara PT Agricinal dengan FMBP ini segera tuntas.

Kalaupun, kata Enfri, ada selisih antara perusahaan dengan masyarakat FMBP, pihak-pihak terkait khususnya forum bisa menuntaskan permasalahan yang terjadi dengan menempuh jalan yang tidak merugikan orang banyak.

"Selama ini kan perusahaan sudah terbuka, kalaupun ada hal yang dianggap masih belum sesuai tolong selesaikan persoalan tersebut dengan cara-cara yang tidak merugikan kepentingan orang banyak. Mungkin bisa dengan menempuh jalur hukum atau jalur lain, yang pada prinsipnya aksi yang dilakukan tidak berdampak luas seperti kondisi saat ini," pintanya.

"Begitu dengan pemerintah terkait, kami harapkan juga bisa terpanggil untuk membantu penyelesaian konflik yang sedang berlangsung di lingkungan perusahaan hari ini. Karena aksi yang terjadi di lingkungan perusahaan hari ini sudah mengarah kepada tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum. Seperti memanen buah milik perusahaan dan aksi lainnya," pungkasnya.

Terpisah salah seorang karyawan lainnya, Meri, menambahkan, ia selaku ibu rumah tangga (IRT) sekaligus karyawan di lingkungan PT Agricinal turut merasakan secara langsung dampak atas aksi blokade yang dilakukan pihak FMBP kepada perusahaan hari ini.

Dampak yang paling dirasakan, menurut Meri, diantaranya dampak psikis dan dampak secara ekonomi.

"Mau pergi ke pasar ngak berani berangkat sendiri, harus ngajak temen. Selain itu kami yang pekerja (karyawan) juga terganggu saat ingin melaksanakan kegiatan. Karena sepanjang hari, ini suplai listrik di lingkungan perusahaan dibatasi akibat BBM tidak bisa masuk," bebernya.

Selain, itu lanjut Meri, akibat tidak berjalannya aktivitas produksi perusahaan juga membuat para karyawan sampai hari ini belum menerima haknya (gaji).

"Banyak karyawan yang mengeluh. Kapan kami gajian? Karena kami mau pulang kampung merayakan Natal bersama keluarga, ada lagi yang ingin membayar SPP sekolah anak-anaknya, membayar UKT dan bayar kontrakan bagi anak-anaknya yang kuliah. Begitu dengan karyawan yang bertugas sebagai pemanen juga takut mau bekerja, karena kondisi dilapangan yang tidak nyaman," ujar Meri yang bertugas di bidang SDM PT Agricinal.

Lebih jauh, Meri, menaruh harapan besar agar konflik yang sedang terjadi hari ini bisa segera selesai dan semuanya kembali kondusif seperti biasa. 

"Kami capek, kami ingin hidup rukun dan berdampingan seperti biasanya. Tidak ada konflik seperti ini lagi. Kami disini hanya sebatas bekerja sebagai karyawan, jadi tolong jangan lakukan kegiatan yang ikut merugikan kami sebagai karyawan. Terutama kepada anak-anak yang sedang sekolah di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Karena akibat kondisi, ini para orang tua yang nota Bene mengandalkan pendapatan dari perusahaan untuk membiayai anak-anaknya yang sedang sekolah juga terkena dampaknya. Jadi kami sangat berharap, khususnya pihak terkait bisa berperan untuk segera menuntaskan permasalahan ini," demikian Meri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: