Lagi, Mediasi Antara PT Agricinal vs FMBP Temui Jalan Buntu, Jalan ke Pabrik Kembali Diportal, Ini Dampaknya
Akses ke pabrik Agricinal kembali diportal--
PUTRI HIJAU, RADARUTARA.ID- Lagi-lagi, mediasi yang berlangsung antara managemen PT Agricinal dengan forum masyarakat bumi pekal (FMBP) temui jalan buntu alias belum ada kata sepakat.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh radarutara.id Selasa (3/12) hari, ini akses jalan ke pabrik kelapa sawit (PKS) milik perusahaan juga kembali ditutup atau diportal menggunakan tumpukan koral oleh pihak FMBP.
"Belum ada (kesepakatan) tadi (hari ini, Red) kita pertemuan lagi juga belum ada titik temunya," ujar Direktur Utama (Dirut) PT Agricinal, Immanuel Pati Manurung.
PT Agricinal kembali menumpuk buah di areal geeshous--
Disinggung terkait objek apa lagi yang membuat negosiasi penyelesaian konflik agraria, ini belum menemui jalan keluar, menurut Immanuel, masih terkait tuntutan sebelum-sebelumnya.
"Ya salah satunya Peta (terkait NIB). Padahal kan semua itu sedang berproses saat ini," ujarnya.
Dikatakan Immanuel, ditengah proses penyelesaian NIB yang sedang diusahakan oleh perusahaan hari, ini diharapkan ada toleransi yang diberikan oleh pihak forum kepada perusahaan.
"Ditutup lagi mulai kemarin (akses jalan ke pabrik) portal di gembok dan siangnya kemarin ditutup dengan koral. Sementara kami kan punya karyawan, sedangkan kami sendiri tidak bisa beroperasi. Kami sih berharap, selama proses ini berjalan kami juga bisa beroperasi untuk membayar gaji karyawan," pintanya.
Lebih jauh, Immanuel, mengatakan, bahwa dengan terpaksa sejak hari ini perusahaan kembali menumpukan buah TBS ke areal gesshouse (GH).
Karena menurut Immanuel, siklus panen TBS di lingkungan perusahaan tidak bisa ditunda.
"Kenapa buah kembali kita letakkan di GH, karena TBS ini adalah buah segar, seyogyanya setelah panen angkut dan olah agar kadar asam tetap terjaga. Bukan kita berniat menghalangi kegiatan siswa di sekolah, tapi jika buah kami tempatkan diluar kena hujan dan sinar matahari, buah akan menjadi hancur dan kerugian perusahaan akan bertambah. Sehingga GH ini satu-satunya tempat yang kami anggap layak untuk mengamankan buah dari sinar matahari dan hujan," tandasnya.
"Intinya kondisi saat, ini belum ada solusi kami dan pihak forum. Sementara dengan beban yang harus ditanggung, perusahaan ini harus tetap berjalan. Kalau kondisi sekarang apa yang mau di olah? Ngak ada," demikian Immanuel.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, pihak FMBP melalui perwakilannya, Sosri Gunawan, belum dapat dimintai keterangan mengenai tindak lanjut hasil mediasi yang sempat berlangsung dengan perusahaan di Mapolsek Putri Hijau pada hari Senin, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: