3 Tradisi Menyambut Malam 1 Suro, Salah Satunya Ada di Bengkulu

3 Tradisi Menyambut Malam 1 Suro, Salah Satunya Ada di Bengkulu

3 Tradisi Menyambut Malam 1 Suro, Salah Satunya Ada di Bengkulu--

RADARUTARA.ID - Tak lama lagi, seluruh umat muslim akan menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriyah.

Tahun baru Islam ini diperingati setiap tanggal 1 Muharram yang umumnya disebut dengan Bulan Suro oleh masyarakat Jawa.

Dari Bahasa Arab, Muharram bermakna haram. Artinya pada bulan tersebut, umat Islam dilarang untuk melakukan perbuatan dosa karena Muharram adalah bulan yang suci.

Setiap tahunnya, masyarakat di Tanah Air selalu merayakan malam pergantian tahun tersebut dengan bermacam tradisi dan ritual.

Tradisi dan ritual itu menjadi unik lantaran cuma bisa dijumpai setahun sekali saja.

BACA JUGA:5 Amalan Sunah di Bulan Muharram, dari Puasa hingga Menjaga Silaturahmi

Lantas Apa saja tradisi dan ritual tersebut? Berikut ini 3 daftarnya.

1. Tradisi Mubeng Beteng di Kraton Yogyakarta

Tradisi memutari benteng (Mubeng Beteng) yang digelar oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan diikuti oleh ratusan masyarakat Yogyakarta.

Ritual Mubeng Beteng dilakukan dengan bermacam tata cara seperti pembacaan macapat atau kidung menggunakan bahasa Jawa sebelum acara berlangsung.

Hal yang menarik dari prosesi tersebut, masyarakat dan abdi dalem kraton memutari benteng-benteng Keraton sejumlah hitungan ganjil dengan berjalan tanpa memakai alas kaki dan tidak berbicara sedikit pun (Tapa Bisu).

Tradisi Mubeng Beteng sendiri bisa diartikan sebagai ungkapan rasa prihatin, introspeksi, hingga ungkapan rasa syukur atas kelangsungan negara dan bangsa.

Sementara ritual tapa bisu adalah simbol dari keheningan sebagai bentuk refleksi manusia terhadap Tuhannya.

BACA JUGA:Apakah Kopi Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Ternyata Ini 5 Efek Sampingnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: