BBM di Pom Bensin Sulit Didapatkan, Masyarakat Kota Arga Makmur Mulai Mengeluh

 BBM di Pom Bensin Sulit Didapatkan, Masyarakat Kota Arga Makmur Mulai Mengeluh

Salah satu SPBU di Arga Makmur yang memasang pemberitahuan stok BBM Kosong--

RADARUTARA.ID- Sejak Senin sore (03/6) kemaren hingga Selasa siang (04/06) ini masyarakat kota Arga Makmur mulai mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Pom Bensin.

Hal ini sendiri disinyalir terjadi lantaran kebocoran pipa milik Pertamina pada Senin (03/05) kemaren sehingga menyebabkan pasokan BBM ke beberapa wilayah menjadi terhambat.

Manajer SPBU  24.386.28 Gunung Agung, Rizki Atmojo tak menampik bahwa hingga saat ini pasokan Bahan bakar minyak belum masuk sehingga menyebabkan antrian kendaraan yang mulai mengular.

"Sejak kemarin pasokan BBM belum masuk lagi. Jadi pagi ini mulai banyak mobil yang datang untuk antri. Baik itu untuk BBM jenis Pertalite maupun Solar," kata Manajer SPBU  24.386.28 Gunung Agung, Rizki Atmojo Selasa (4/6/2024).

BACA JUGA:Pasokan BBM di Bengkulu Utara Terhenti, Antrian Mobil Mengular

Sementara itu, sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak di POM bensin ini mulai dikeluhkan oleh masyarakat.  Seperti yang disampaikan oleh Dias Warga kota Arga Makmur, dirinya kesulitan mendapatkan BBM sejak pagi dan menyebabkan usahanya sedikit terhambat. 

"Dari kemarin cari Pertalite di Pom Bensin belum dapat, kalo Begini terus usaha saya mulai terhambat dan dikhawatirkan bila berlangsung lama bisa merugi," ujarnya.

Dikatakan pula oleh Dias, cara satu-satunya untuk mendapatkan BBM adalah dengan membeli bensin eceran, akan tetapi hal tersebut sangat memberatkan karena perbedaan harga yang jauh.

"Kalo eceran tambah rugi kita, soalnya lebih mahal," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Erik seorang supir travel di kota Arga makmur, dikatakannya karena sulitnya mendapatkan BBM menyebabkan dirinya harus membatalkan perjalanan para penumpang lantaran tidak mendapatkan minyak.

"Ya mau tak mau harus dibatalkan, Karena tidak ada minyak, kalo dipaksakan pakai eceran kita rugi," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: