PLN

Apa Penyebab Suhu Panas yang Terjadi Akhir-akhir Ini? Ini Kata BMKG

Apa Penyebab Suhu Panas yang Terjadi Akhir-akhir Ini? Ini Kata BMKG

Apa Penyebab Suhu Panas yang Terjadi Akhir-akhir Ini? Ini Kata BMKG--

RADARUTARA.ID- Cuaca di Indonesia akhir-akhir ini terasa sangat gerah. Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan suhu panas yang terjadi yaitu akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan serta berkurangnya curah hujan.

Sama seperti pada kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Tanah Air belakangan ini. Kondisi tersebut adalah sesuatu yang biasa terjadi pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan serta kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini.

Periode peralihan ini biasanya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat dibarengi peningkatan suhu udara, lalu terjadi hujan di siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari.

Bahkan, kondisi gerah pada malam hari juga bisa terasa kalau langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Lalu, udara lama-kelamaan mendingin kembali kalau hujan sudah mulai turun.

BACA JUGA:Dipanggil ke Kecamatan, PT BAMA Siap Perbaiki Longsor yang Terjadi di Jalan Poros Jabi-Tanjung Alai

BMKG menegaskan kalau cuaca panas yang terjadi di Indonesia belakanh ini bukan karena gelombang panas maupim heatwave. Menurut karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dikerjakan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai gelombang panas.

Kondisi maritim di sekitar Tanah Air dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan membuat naiknya gerakan udara.

Sehingga, kemungkinan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. Hal inilah yang membuat tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: