Dibalik Keindahannya, Ini 3 Misteri Gunung Prau, Ada Pintu Gaib yang Bikin Pendaki Tersesat

RADARUTARA.ID- Gunung Prau adalah salah satu gunung yang ada di jajaran Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) tepatnya di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) dan penuh misteri. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.590 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini juga menjadi destinasi pendakian. 

Dibalik keindahannya, sama dengan gunung-gunung lainnya, ada mitos dan misteri yang melekat pada gunung tersebut. Ada tiga mitos dan misteri yang ada di Gunung Prau, yaitu:

1. Asale Gunung Prau

Kalau dilihat dari atas, puncak Gunung Prau ini berbentuk menyerupai perahu dan lembah-lembah yang ada di sekitarnya tampak seperti gelombang laut sehingga warga lokal menyebutnya sebagai Gunung Prau. Tetapi, gunung ini juga punya sebutan lain, yakni Gunung Mayit. “Mayit” dalam bahasa Jawa artinya mayat atau jenazah.

Kalau dilihat dari kejauhan, bentuk Gunung Prau ini mirip dengan jenazah atau mayat yang dibaringkan, bahkan ada warga yang mengatakan seperti pocong yang sedang rebahan. Penamaan inilah, yang melahirkan aura mistis di Gunung Prau semakin kuat.

BACA JUGA:10 Tempat di Indonesia yang Dipercaya Jadi Sarangnya Demit, Apakah Ada dari Daerahmu?

2. Pintu Gaib “Oyot Rimpang”

Kisah misteri lain di Gunung Prau yang sangat populer yaitu pintu gaib oyot rimpang yang terletak di jalur pendakian yang bentuknya mirip pintu. Warga lokal meyakini pohon itu adalah pintu gaib dan siapa saja yang melewati pohon tersebut akan masuk ke alam gaib, yang mana pengunjung atau pendaki akan dibuat berputar-putar dan menjadi tersesat.

Hingga sekarang ini mitos tersebut memang belum terbukti. Namun sebagai langkah antisipasi, para pendaki diminta untuk tidak meremehkan kepercayaan dan mitos yang sudah lama berlaku di kawasan tersebut. Selain itu, pendaki diminta untuk membuang jauh-jauh pikiran dan niat kotor sekaligus menjaga perkataan ketika melakukan pendakian.

3. Tempat persemayaman Dewa

Dieng Plateau terkenal dengan sebutan hunian para dewa dan Gunung Prau berada dalam jajaran kawasan Dieng Plateau dan merupakan salah satu tempat persemayaman bagi para dewa-dewa kuno. 

Menurut warga setempat, Para dewa ini dipercaya masih kerap berkumpul dan titik kumpulnya ada di Candi Arjuno ketika turun dari kayangaan. Turunnya dewa ini umumnya juga terjadi ketika diadakan semacam ritual, salah satunya seperti ritual pemotongan rambut gimbal pada anak-anak yang tinggal di kawasan Dieng.*

Sumber: