Mengenal Sejarah Aksara Kaganga Suku Rejang di Bengkulu

Mengenal Sejarah Aksara Kaganga Suku Rejang di Bengkulu

Mengenal Sejarah Aksara Kaganga Suku Rejang di Bengkulu--

RADARUTARA.ID- Kaganga merupakan aksara Suku Rejang dan masih digunakan oleh masyarakat di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu. Kaganga adalah salah satu aksara tertua di dunia yang menjadi bahasa nenek moyang di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan.

Walaupun kemajuan teknologi dan informasi sudab menjangkau banyak bidang kehidupan, keberadaan Aksara Kaganga masih digunakan oleh para tetua di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Lebong, dan Kepahiang.

Di Kabupaten Rejang Lebong, penggunaan Aksara Kaganga dapat dilihat pada motif batik dan penamaan jalan--yang di bagian bawah plang nama jalan-- dituliskan dengan Aksara Kaganga.

BACA JUGA:Ayo Kunjungi! Bunga Raflesia Kembali Mekar di Kemumu

Catatan sejarah dan penelitian di zaman kolonial Belanda sampai kemerdekaan RI, di wilayah Sumbagsel, mulai dari tahun 1785 sampai 2022, tercatat ada empat aksara lokal yang dimiliki oleh suku pribumi, yaitu Rejang, Serawai, Lembak l, dan Pasemah.

Aksara Kaganga suku Rejang diambil berdasarkan tiga alfabet awal. Penamaan Aksara Kaganga disepakati oleh kongres atau pertemuan para pemuka adat pegiat naskah kuno di Provinsi Bengkulu di tahun 1988 yang setelah itu disahkan oleh Gubernur Bengkulu HA Razie Yachya, saat itu.

BACA JUGA:Kirain Sama Aja! Ternyata Ini Perbedaan Mentega, Butter, Margarin, dan Roombutter

Pada kesepakatan itu pula, menstandarkan beberapa Aksara Kaganga yang berbeda-beda dari empat suku, dengan cara mengkombinasikan beberapa perbedaan, untuk dijadikan sebagai standar pemakaian Aksara Kaganga di Provinsi Bengkulu.

Aksara Kaganga sekarang ini menjadi aksara kebanggaan masyarakat di Provinsi Bengkulu dan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Namun karena kurangnya pengetahuan standarisasinya, menyebabkan kerap terjadi perdebatan di beberapa daerah meskipun aturan mempersilahkan penggunaan standar aksara di wilayah masing-masing.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: