Keberadaan Rantai pada Motor Matic Ternyata Cukup Penting, Jadi Jangan Sampai Lupa untuk Dirawat Berkala

RADARUTARA.ID- Rantai motor matic, atau V-Belt, merupakan komponen vital dalam sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor matic. Berbeda dengan rantai pada motor bebek yang terbuat dari logam, V-Belt terbuat dari karet dan serat kuat dengan bentuk menyerupai huruf "V". 

Fungsinya esensial, yaitu mentransfer tenaga dari mesin ke roda belakang, sehingga memungkinkan motor matic melaju. Kerusakan pada V-Belt dapat berakibat fatal, menyebabkan motor tidak dapat berjalan dan membahayakan pengendara.

Agar terhindar dari bahaya dan menjaga performa motor matic, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan pada V-Belt. Berikut beberapa indikator yang perlu diwaspadai:

1. Tarikan Motor Berat

Jika tarikan gas terasa berat dan tidak responsif, kemungkinan V-Belt sudah aus dan perlu diganti. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi pada V-Belt yang aus, sehingga transmisi tenaga ke roda belakang menjadi terhambat.

2. Jarak Tempuh Terlampaui

V-Belt memiliki usia pakai terbatas. Umumnya, V-Belt perlu diganti setelah mencapai jarak tempuh 20.000 km. Melewati batas ini tanpa penggantian dapat meningkatkan risiko kerusakan dan putusnya V-Belt saat berkendara.

BACA JUGA:Cek! 10 Weton Ini Akan Memiliki Rezeki Berlimpah di Bulan Mei 2024

3. Motor Tidak Bisa Jalan

Tanda paling jelas dari kerusakan V-Belt adalah motor tidak bisa dihidupkan atau didorong. Hal ini terjadi karena V-Belt yang putus tidak dapat mentransfer tenaga dari mesin ke roda belakang.

4. Bunyi Aneh

Getaran atau suara aneh yang muncul dari area CVT saat motor matic dihidupkan atau dikendarai, seperti decitan atau bunyi "gletak", dapat menjadi indikasi awal keausan atau kerusakan V-Belt.

5. V-Belt Retak atau Terkelupas

Permukaan V-Belt yang retak atau terkelupas merupakan tanda kerusakan parah dan perlu segera diganti. Kondisi ini dapat menyebabkan V-Belt putus sewaktu-waktu dan membahayakan pengendara.

Sumber: