Njamu, Tradisi Unik Saat Lebaran Idul Fitri di Bengkulu

Njamu, Tradisi Unik Saat Lebaran Idul Fitri di Bengkulu

Njamu, Tradisi Unik Saat Lebaran Idul Fitri di Bengkulu--

RADARUTARA.ID - Dalam menyambut hari Raya Idul Fitri, Warga Desa Cokoh Betung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu mempunyai cara sendiri.

Di Hari Kemenangan ini mereka biasanya melakukan tradisi "njamu" yang artinya doa selamatan yang dilakukan oleh kaum pria dengan mendatangi rumah warga secara bergantian. Acara njamu telah dilakukan secara turun temurun sebagai doa syukur menyambut Idul Fitri.

Tradisi njamu telah dipersiapkan seluruh keluarga di desa ini sejak pagi hari. Kegiatan dimulai sesudah warga menunaikan shalat Idul Fitri.

Njamu menurut Tarmawi merupakan padanan kata dari menjamu. Maknanya pihak tuan rumah sudah menyediakan beraneka jenis makanan untuk kaum bapak-bapak dan remaja pria.

BACA JUGA:Ronjok Sayak, Tradisi Unik Masyarakat Bengkulu saat Lebaran Idul Fitri

Sebelum makanan yang dihidangkan disantap, mereka terlebih dahulu memanjatkan doa kepada Allah atau dalam bahasa lokal disebut dengan besuare. Arti besuare yaitu bersuara atau pelafalan doa-doa rasa syukur dan selamatan memasuki 1 Syawal.

Sesudah berdoa, hidangan yang telah tersedia dinikmati bersama dan dilanjutkan ke rumah warga berikutnya.

Tiap-tiap rumah kata Tarmawi akan mendapat giliran. Tim pendoa yang terdiri dari kaum bapak-bapak dan remaja putra dibagi menjadi dua kelompok, sehingga warga tidak perlu terlalu lama menunggu giliran.

Sesudah kegiatan njamu, dilanjutkan dengan acara silaturrahim antarkeluarga menyambut Idul Fitri seperti yang dilakukan masyarakat pada umumnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: