Fakta Menarik Beruang Madu, Lambang Pejuang dan Penjaga Wilayah

Fakta Menarik Beruang Madu, Lambang Pejuang dan Penjaga Wilayah

Fakta Menarik Beruang Madu, Lambang Pejuang dan Penjaga Wilayah--

RADARUTARA.ID - Baru-baru ini, 2 ekor Beruang madu masuk ke kawasan permukiman warga di Desa Sidodadi, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Kemunculan hewan buas itu sempat membuat heboh masyarakat lantaran keberadaannya bisa mengancam keselamatan.

Berikut ini fakta-fakta menarik Beruang Madu yang perlu Anda ketahui :

Beruang Madu dengan nama latin Helarctos Malayanus adalah salah satu satwa yang paling menggemaskan dan mengesankan diantara satwa-satwa lain. Hewan ini hanya bisa ditemui di kawasan hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Beruang madu masuk dalam kategori jenis beruang terkecil di dunia. Ukuran Beruang madu dewasa rata-rata memiliki panjang sekitar 1,2 meter sampai 1,5 meter. Kemudian beratnya berkisar antara 27 hingga 80 kilogram.

Meski ukurannya tidak terlalu besar, Beruang madu memiliki sifat yang cukup kuat dan tangguh.

Selanjutnya, pada spesies ini juga memiliki bulu yang sangat khas, yaitu memiliki warna hitam dengan bercak putih di wajah dan lehernya. Ciri-ciri itupun Beruang madu mudah dikenali di antara beruang lainnya.

Sementara itu, soal makanannya. Tentu sesuai dengan namanya, Beruang madu paling suka dengan madu. Oleh karena itu, hewan ini sangat mahir dalam mengambil sarang lebah atau klanceng guna mendapatkan madu. Namun begitu, mereka juga suka memakan buah-buahan, biji-bijian, serangga, bisa juga daging bila tidak ada madu.

Beruang madu masuk dalam kategori satwa nokturnal, mereka paling aktif ketika malam hari dan siang hari mereka akan tidur. Sebab, Beruang madu tidak terlalu suka dengan panas matahari.

Beruang madu juga merupakan satwa soliter yang cenderung menjalani kehidupan sendirian, kecuali saat berdua dengan anaknya.

Nah, yang paling mengkhawatirkan dari satwa ini yaitu, tingkat produksi Beruang madu sangat rendah. Beruang madu hanya melahirkan satu anak dalam satu periode kehamilan, dan interval reproduksinya sangat panjang. Oleh karena itu, populasi mereka terus menurun karena adanya tekanan lingkungan dan perburuan ilegal. Maka tak heran jika, pemerintah menjadikan Beruang madu sebagai satwa dilindungi.

Selain itu, Beruang madu juga menjadi maskot Kota Balikpapan dan menjadi lambang jiwa pejuang yang tinggi dan penjaga yang baik. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: