Kenapa 13 Dianggap sebagai Angka Sial? Begini Asal-usulnya

Kenapa 13 Dianggap sebagai Angka Sial? Begini Asal-usulnya

Kenapa 13 Dianggap sebagai Angka Sial? Begini Asal-usulnya--

RADARUTARA.ID- Angka 13 dianggap akan membawa kesialan untuk orang yang menggunakannya. Tetapi tentu saja tidak semua orang percaya kalau Angka 13 adalah simbol nasib buruk.

Beberapa pemain sepakbola legendaris justru menggunakan jersey dengan nomor punggung 13, sepeti Michael Ballack, Alessandro Nesta serta eks pemain Lazio dan AC Milan.

Saat Nesta bermain dengan mengenakan nomor 13 berhasil dua kali membawa Milan menjuarai Piala Champion. Sedangkan Ballack berkali-kali membawa Munich menjuarai liga Jerman.

BACA JUGA:Apakah Puasanya Sah Jika Mandi Wajib Setelah Subuh? Simak Jawaban dari Buya Yahya

Nah walaupun begitu angka 13 tetap saja masih dianggap sebagai angka pembawa kesialan.

Ketakutan akan mitos angka 13 sebagai lambang sial berawal dari dokumen hukum tertua di dunia yakni kode Hammurabi. Hal tersebut disebabkan karena Hammurabi dilaporkan menghilangkan hukum ke-13 dari daftar aturan hukumnya.

Tetapi, penghilangan hukum tersebut adalah kesalahan administratif yang dibuat oleh salah satu penerjemah awal dokumen tersebut yang gagal menyatukan satu baris teks. Dalam kenyataannya, kode tersebut tidak secara numerik menuliskan hukum-hukumnya.

BACA JUGA:Siap-siap! Bumi Akan Gelap Selama 3 Hari Sejak 8 April 2024, Ini Penjelasan Astronom

Angka 13 diasosiasikan dengan beberapa tamu makan malam dalam cerita popule namun mereka tidak diinginkan. Mitologi Norse, dewa Loki merupakan orang ke-13 yang tiba di sebuah pesta di Valhalla, ia menipu tamu lain untuk membunuh Dewa Baldur.

Cerita populer lainnya yang memperkuat ketakutan akan angka 13 yaitu cerita Alkitab. Melalui kisah tersebut diketahui kalau Yudas yang menjadi rasul yang mengkhianati Yesus adalah tamu ke-13 pada Perjamuan Terakhir.

Tapi pada Kenyataannya proses sosiokultural bisa mengasosiasikan nasib buruk dengan angka apapun. Saat kondisinya menguntungkan, rumor atau takhayul akan melahirkan realitas sosialnya sendiri.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: