Kades Lebong Tandai Klaim KN Rp300 Juta hingga DD TA 2023 Sudah Dikerjakan, Tim Kecamatan Akan Turun ke Desa

RADARUTARA.ID- Kades Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Supriadi, memastikan, bahwa dana yang bersumber dari pengembalian kerugian negara (KN) atas audit Inspektorat Bengkulu Utara senilai Rp 300 jutaan sudah dikerjakan atau direalisasikan sesuai dengan kegiatan yang sudah direncanakan. Sehingga Kades, membantah, jika anggaran KN yang dimaksud, itu belum direalisasikan.

"Rehab rel (Molek) sudah kami kerjakan, namanya rehab ngak mungkin kita beli baru. Rehab relnya satu paket dari dana Rp 300 juta. Itu aja masih nombok," jelas Kades kepada radarutara.id, Senin (11/3).

BACA JUGA:5 Kopi asal Banyuwangi Ini Paling Dicari, Satu Diantaranya Bikin Nagih

Selanjutnya, masih Kades, ia juga menegaskan, bahwa seluruh kegiatan DD yang bersumber dari APBDes TA 2023 juga sudah dilaksanakan. Adapun, kata Kades, kegiatan yang sudah dilaksanakan pada TA 2023 meliputi pembuatan pelapis tebing sebanyak 3 titik, rehab rabat beton dalam desa jalur pinggir rel dari lobang pendek sampai jembatan dengan volume 1.250 meter, penimbunan kurang lebih 20x10 meter, rehab rel dari Tandai ke sungai Landai, rehab jembatan satu paket dengan atap dan dinding pengaman.

"Semua sudah dikerjakan sesuai keinginan masyarakat. Hasil LHP sudah dirapatkan bersama BPD dan tokoh masyarakat. Sesuai dengan arahan dan petunjuk Komisi I DPRD Bengkulu Utara," pungkasnya.

"Intinya yang pernah mereka (masyarakat) laporkan Alhamdulillah, sudah clear semua," demikian Kades.

Pembangunan pelapis tebing di Desa Lebong Tandai TA 2023--

Terpisah Camat Napal Putih, M Abdu Sadar, M.Pd, melalui Kasi PMD, Misbansyah, memastikan, bahwa segala bentuk keluhan atau koreksi yang sempat dilakukan oleh masyarakat terhadap pekerjaan yang berlangsung di lingkungan Desa Lebong Tandai, itu akan tetap ia tindak lanjuti.

"Tentu apapun bentuk laporan yang disampaikan oleh masyarakat, itu telah kita tampung dan akan kita tindak lanjuti dengan berkoordinasi kepada tenaga pendamping desa, Pemdes serta melakukan pengecekan langsung hasil kegiatan di lapangan," demikian Misbansyah.*

Sumber: