Bukan Marlborough, Ini Benteng Pertama yang Dibangun Kolonial Inggris di Bengkulu

Bukan Marlborough, Ini Benteng Pertama yang Dibangun Kolonial Inggris di Bengkulu

Bukan Marlborough, Ini Benteng Pertama yang Dibangun Kolonial Inggris di Bengkulu--

RADARUTARA.ID- Bengkulu mempunyai beraneka ragam wisata yang bisa dikunjungi dan cocok untuk mengajak liburan sahabat, rekan serta keluarga tercinta.

Selain keindahan wisata alam yang bernama Pantai Panjang, di Kota Bengkulu juga ada bebetapa tempat bersejarah peninggalan Inggris dan tempat presiden pertama Indonesia Soekarno ketika diasingkan ke Bengkulu.

Bangunan-bangunan yang bernilai sejarah ini juga cocok untuk dijadikan sebagai tempat edukasi untuk para pelajar dan mahasiswa agar mengetahui sejarah masa lampau.

Ada salah satu tempat sejarah yang wajib diketahui, salah satunya bernama Benteng York, adalah salah satu benteng sisa zaman penjajahan yang ada di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Viral! Mahyudin Dokter Spesialis Ortopedi di RS Palembang Diduga Lecehkan Istri Pasien yang Sedang Hamil

Ternyata, Benteng York adalah benteng pertama yang didirikan Inggris di Bengkulu sebelum Benteng Marlborough.

Benteng York ini berawal dari Traktat York (perjanjian York).

Yang mana, Ekspedisi Madras yang dipimpin oleh Ralph Ord, berlabuh di Bencoolen tepatnya pada 24 Juni 1685. Lalu di tanggal 12 Juli 1685, Perjanjian antara kerajaan Selebar, Pangeran Raja Muda dari Sungai Lemau dan Ralph Ord dari Inggris, yang terkenal dengan Traktat York. Benteng york adalah benteng yang diperkirakan berukuran 50x50 meter.

Fort York adalH benteng tertua yang ada di Bengkulu.

Tak hanya itu, benteng ini juga sebagai benteng pertama yang di bangun oleh bangsa Inggris di Pulau Sumatera.

Benteng york asalah benteng yang dibangun oleh Inggris setelah mendapat izin dari kajaan Selebar.

BACA JUGA:Harganya Rp1 Jutaan dan Banyak Keunggulan, Ini Spesifikasi Realme C53 yang Mirip iPhone 15 Pro Max

Tujuan didirikannya Fort York yakni sebagai wilayah pemukiman, kantor kongsi dagang, barak militer serta sebagai benteng pertahanan.

Tetapi, pada tahun 1714 kondisi Fort York dan barak-barak sudah semakin rapuh, sedangkan air hujan secara terus-menerus membasahi ruangan tempat tinggal para penghuni. Joseph Collrt, selaku pimpinan Garnizun di Bengkulu pada tahun 1712 menarik kesimpulan kalau Fort York memerlukan perbaikan yang besar dan lokasi benteng dinilai kurang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: