Mengenal Ikan Pais, Hidangan Khas Bengkulu yang Mirip dengan Ikan Pepes

Mengenal Ikan Pais, Hidangan Khas Bengkulu yang Mirip dengan Ikan Pepes

Mengenal Ikan Pais, Hidangan Khas Bengkulu yang Mirip dengan Ikan Pepes--

RADARUTARA.ID - Provinsi Bengkulu umumnya populer sebagai rumah untuk salah satu jenis flora langka yang dilindungi, yang bernama bunga Rafflesia arnoldi. Bahkan, Bengkulu adalah kampung halaman bagi penjahit bendera Sang Saka Merah Putih, yakni Ibu Fatmawati, istri dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Salah satu kuliner khas Bengkulu yang harus dicicipi yakni Ikan Pais. Makanan ini adalah olahan dari ikan Gebu dan ikan Buli. Keduanya merupakan ikan yang terkenal di wilayah tersebut. Ikan Pais merupakan makanan khas dari Kabupaten yang ada di provinsi Bengkulu, lebih tepatnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. Cita rasa yang lezat membuatnya menjadi hidangan yang patut dicoba bagi semua orang yang mengunjungi Provinsi Bengkulu.

Ikan Pais mempunyai kesamaan dalam bentuk dengan makanan ikan pepes. Tetapi, perbedaan utamanya ada pada cara pengolahannya. Ikan Pais dibungkus menggunakan daun talas, sedangkan Pendap dibungkus menggunakan daun pisang. Inilah yang menjadikan kedua hidangan berbahan dasar ikan tersebut mempunyai perbedaan dalam cita rasa dan tekstur.

BACA JUGA:Hari Ini Seluruh Logistik Pemilu 2024 di PPS Ditargetkan Tiba di Gudang PPK, Termasuk Logistik dari TPS Sulit

Ikan Pais sudah menjadi bagian dari kuliner lokal sehari-hari di Provinsi Bengkulu. Umumnya, satu porsi Ikan Pais cukup untuk makan satu keluarga. Di beberapa rumah makan di Bengkulu, Ikan Pais juga tersedia dengan harga terjangkau.

Tetapi, bagi ibu-ibu rumah tangga yang gemar memasak, membuat Ikan Pais bukanlah hal yang sulit. Bahan-bahannya juga tersedia setiap saat di lingkungan sekitar, sehingga Ikan Pais bisa menjadi menu istimewa untuk acara keluarga.

Makanan khas tradisional dari Kaur Bengkulu Selatan ini memiliki cita rasa yang unik, pedas, dan gurih. Bahkan masakan ini sangat disukai oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno saat diringa menjalani masa pengasingan di Bengkulu sejak tahun 1938 sampai 1942.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: