Satu per Satu Pabrik Karet Tutup, Ada Apa dengan Industri Pengolahan Karet Indonesia?

Satu per Satu Pabrik Karet Tutup, Ada Apa dengan Industri Pengolahan Karet Indonesia?

Ilustrasi pohon karet yang sedang disadap--

RADARUTARA.ID- Tidak banyak yang tahu, ternyata secara diam-diam industri pengolahan karet di Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Ini, dibuktikan dengan industri pengolahan karet di dalam negeri yang terus mengalami penurunan hingga membuat satu per satu pabrik karet di Indonesia tutup. Dan kondisi, ini dilaporkan sudah sejak tahun 2018, lalu. 

Diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia, Erwin Tunas, ada 4 faktor yang mengakibatkan turunnya jumlah produksi karet di Indonesia.

BACA JUGA:Jaring Minat Pelajar, Kapolsek Ketahun Sosialisasikan Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri 2024 ke Sekolah

Diantaranya akibat harga karet yang tak kunjung membaik, serangan penyakit gugur daun yang menyebabkan produksi kebun menurun signifikan, berkurangnya tenaga kerja penyadap sampai maraknya konversi kebun karet ke tanaman lain. 

"Dengan adanya penurunan produksi yang paling terkena adalah pabrik pengolahan karet yang mengolah bahan baku karet dari perkebunan menjadi crumb rubber (SIR). Di mana utilisasi terus menurun hingga di bawah 50% kapasitas produksi," ungkap Erwin, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu 24 Januari 2024.

"Dalam 6 tahun sejak tahun 2018-2023, ada 48 pabrik crumb rubber yang telah tutup. Sehingga dari 152 pabrik crumb rubber, kini yang masih beroperasi tinggal 104 pabrik pengolahan," imbuhnya.

BACA JUGA:NEW! Y100 5G Hanya Rp3,8 Juta, Desain Elegan dan Ngecas Hanya 15 Menit

Kendati demikian, ia meminta kepada seluruh pihak khususnya para petani agar tetap optimis dengan peluang industri pengolahan karet ke depannya. 

"Peluang ke depan sebetulnya masih baik. Permintaan secara global masih terus mengalami peningkatan. Pada beberapa tahun mendatang diproyeksikan akan terjadi defisit pasokan karet alam secara global," tandas Erwin.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: