Sejarah Masjid Demak yang Dibangun pada Abad Ke-15, Model Atapnya Menyimpan Misteri
Sejarah Masjid Demak yang Dibangun pada Abad Ke-15, Model Atapnya Menyimpan Misteri --
RADARUTARA.ID - Salah satu peninggalan sejarah para wali adalah Masjid Demak. Dimana masjid tersebut salah satu masjid yang paling terkenal di Indonesia.
Sebab Masjid Demak memiliki nilai sejarah dan keagamaan, bahkan dijelaskan Ahmad Zuhdi, Masjid Demak termasuk masjid tertua dan pertama di Jawa.
Dilansir dari berbagai sumber, Masjid yang terletak di Kota Demak, Jawa Tengah itu dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah pada abad ke-15.
Menariknya, meski masjid ini sudah berusia ratusan tahun, keindahan dan keagungan bangunannya masih terlihat kokoh dan bernilai sejarah hingga saat ini.
Menurut cerita yang berkembang dimasyarakat, Sejarah Pembangunan Masjid Demak dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah oleh Wali Songo dalam waktu hanya satu malam.
BACA JUGA:Desain Rumah Sederhana Bebas Hutang, Biaya Rp100 Juta Ternyata Bisa Mewah dan Kece Banget!
Kurang lebih pada tahun 1460 M, Pembangunan masjid ini dimulai atas perintah Raden Patah, raja pertama di Kesultanan Demak.
Meski proses pembangunannya terbilang sulit diterima akal sehat, tetapi seluruh catatan sejarah menceritakan hal yang sama.
Hal ini menjadi suatu keajaiban melalui kesaktian atau karomah para wali bagi Masjid Demak yang hanya dibangun dalam satu malam.
Wali songo membangun Masjid Demak pada masa itu berfungsi sebagai tempat penyebaran agama Islam, tempat berkumpulnya para ulama, dan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat.
Masjid tertua di Indonesia, Masjid Demak memiliki keunikan dan berbeda dari masjid pada umumnya, Lantaran Bangunan masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Jawa, berbentuk joglo.
BACA JUGA:Penampilannya Menipu, 5 Weton Ini Sering Diabaikan Padahal Bergelimang Harta, Apa Ada Disekitarmu?
Dalam sumber sejarah lain buku Wali Songo karya Zulham Farobi menyebutkan bahwa ternyata model atap tumpang tiga di masjid demak memiliki makna tersendiri.
Karena pada waktu itu, Wali membuat model atap memiliki makna bahwa seseorang yang beriman perlu menapaki tiga tingkatan penting dalam keberagamaannya, yaitu iman, Islam, dan ihsan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: