Istri Tak Boleh Sembarangan Puasa di Bulan Rajab, Begini Hukumnya!

RADARUTARA.ID - Di bulan Rajab, umat muslim dianjurkan untuk sering mengerjakan puasa. Hal ini disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti yang disampaikan melalui hadis-hadisnya.

Bahwa puasa paling utama sesudah Ramadhan yaitu puasa di bulan haram. Sedangkan Rajab merupakan satu di antara empat bulan haram, selain bulan Muharram, Dzulqa'dah, serta Dzulhijjah.

Yang Artinya, "Bagi siapa yang berpuasa satu hari di bulan-bulan yang dimuliakan seperti Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, niscaya ia akan memperoleh pahala puasa 30 hari."

Ada banyak orang yang berlomba-lomba untuk berpuasa di bulan Rajab, tetapi terkadang ada istri yang berpuasa dan tak izin kepada sang suami. Apakah ini diperbolehkan?

BACA JUGA:Antasena Kesatria Tanpa Tanding, Kesaktiannya Sudah Muncul Sejak dalam Kandungan

Persoalan istri berpuasa sunnah Rajab tanpa adanya izin dari suami sudab dijelaskan oleh Syekh Zakariya Al Anshari melalui kitabnya Asnal Mathalib juz 1 halaman 433;

Yang Artinya: “Diharamkan untuk perempuan berpuasa sunnah mutlak dengan tanpa adanya izin suami yang hadir. Menurut Hadis Imam Bukhari Muslim: “Tidak halal untuk perempuan berpuasa sedangkan suaminya hadir kecuali dengan izinnya” Maka dari itu, kalau perempuan bersikukuh berpuasa tanpa izin suami maka puasanya dianggap sah tetapi haram. Seperti shalat di tempat ghasab. adapun jika suaminya gaib dari negaranya maka boleh untuk perempuan berpuasa tanpa ada izin dari suami dengan tanpa ada khilaf.”

Dengan begitu seorang istri yang ingin melakukan puasa sunnah Rajab ia wajib meminta izin kepada suaminya terlebih dahulu.

Kalau suami tidak mengizinkan maka haram hukumnya berpuasa untuk sang istri, meskipun puasanya dihukumi sah. Tetapi kalau suami tidak ada (ghaib) contohnya pergi merantau atau bepergian jauh, bagi sang istri tak perlu meminta izin kalau ia ingin melakukan puasa sunnah Rajab.*

Sumber: